Hindari Flexing, Generasi Muda Perlu Edukasi dan Literasi Keuangan

Hila Bame

Friday, 09-12-2022 | 19:34 pm

MDN
Ilustrasi

 


 

JAKARTA, INAKORAN

Ada sebagian generasi muda ingin menjadi kaya raya secara instan.

Menabung secara rutin dengan nilai yang kecil tidak menarik sebagian dari mereka.

Gaya hidup dengan naik privat jet, tenteng tas bermerek, plesir ke luar negeri hampir menjadi impian manusia termasuk anak muda. 

Belakangan dikenal bahwa pamer harta dari sebagaian  generasi muda, ternyata bohong (Flexing) belaka.

Awalnya, manusia tua geleng-geleng kepala melihat aksi generasi muda memiliki mobil mewah, rumah mewah demikian naik privat jet pada usia yang masih relatif muda.

Tidak sedikit juga akhirnya menjadi terpidana kasus investasi bodong alias menipu konsumen dengan memamerkan keberhasilan mereka dengan pamer bohong-bohongan. 


baca:

Flexing: Istilah Gaul untuk Orang yang Suka Pamer


Dalam bahasa gaul atau slang words, kata 'flexing' merupakan kata yang memiliki arti untuk orang yang suka menyombongkan diri, biasanya pamer kekayaan.

Bagaimana menghentikan aksi Flexing?

Masyarakat milenial perlu masuk dalam ruang edukasi investasi agar mereka terhindar dari jeratan penipuan investasi. Melek investasi perlu diajarkan sejak mereka masih muda. Usia muda sebaiknya digunakan untuk bekerja keras,  dan dilatih berinvestasi dengan nilai yang tidak terlalu besar.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat investor di pasar modal Indonesia telah tembus 10 juta investor pada 3 November 2022.

Dari jumlah tersebut, investor pasar modal didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun sudah mencapai lebih dari 59% dengan nilai aset lebih dari Rp54 triliun.

Jika dilihat dari pendidikan, maka investor dengan pendidikan terakhir SMU atau di bawahnya sudah mencapai lebih dari 60% dengan nilai aset lebih dari Rp 200 triliun.

“Pencapaian ini membuat anak muda butuh edukasi dan literasi keuangan, serta digital trust system, untuk berinvestasi di tempat yang benar dan meningkatkan kepercayaan terhadap industri keuangan digital.

BACA: 

Penjualan Obligasi Pemerintah tahun 2022 hampir 100 T

 

 

KOMENTAR