Ini 5 Alasan Bambang Dipaksa Mundur dari Kepala Otorita IKN Versi PDI Perjuangan

Jakarta, Inakoran.com - Pengunduran diri Bambang Susantono dari jabatannya sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) memunculkan banyak spekulasi.
Publik mempertanyakan alasan Bambang melepaskan jabatannya saat proses pembangunan IKN masih berlangsung.
Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus buka suara terkait hal ini. Dia menyebut ada lima masalah yang membuat Bambang didepak.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Sebut Bambang Susantono Bukan Mengundurkan Diri, Melainkan Dimundurkan
Pertama, tidak ada investor yang memberikan kepastian atau kejelasan untuk berinvestasi di IKN.
Kedua, konflik lahan atau tanah yang hingga saat ini belum diselesaikan. Ketiga, proyek IKN terlalu ambisius. Target waktu yang diberikan pun terlalu pendek.
Keempat, pekerjaan konstruksi lambat karena terlalu banyak larangan, mulai dari tidak diizinkan melakukan pengeboran air tanah hingga larangan untuk menebang pohon.
BACA JUGA: Pimpinan Otorita IKN Mundur: Bukti Perencanaan Tidak Matang?
Kelima, syarat green contructor company yang dianggap menyulitkan para kontraktor di lapangan.
Karena masalah-masalah tersebut, kata Deddy, Bambang dipaksa mengundurkan diri.
"Yang saya dengar bukan mundur tetapi dimundurkan karena tidak mampu memenuhi target yang diberikan,” kata Deddy, dikutip pada Selasa (04/06/2024).
KOMENTAR