Kalangan Konservatif Inggris Ingin Pangeran Harry Dideportasi Dari AS

Jakarta, Inakoran
Sebuah lembaga pemikir konservatif Inggris, The Heritage Foundation, telah mengajukan gugatan terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) untuk mengakses catatan imigrasi Pangeran Harry.
Lembaga think tank tersebut sedang mencari tahu apakah Pangeran Harry berbohong tentang penggunaan narkoba saat berimigrasi ke Amerika Serikat. The Heritage Foundation berpendapat bahwa dokumen-dokumen ini adalah kepentingan publik.
Untuk berimigrasi ke Amerika Serikat, Pangeran Harry harus mengungkapkan penggunaan narkoba sebelumnya selama proses dokumen imigrasi. Namun, dia tidak menyebutkan penggunaan narkoba pada dokumen resmi tetapi mengakuinya saat wawancara pada tahun 2020.
Pangeran Harry menyebutkan penggunaan zat-zat rekreasional seperti ganja, jamur, dan bahkan obat-obatan keras seperti kokain.
Pangeran Harry bisa menghadapi deportasi
Berbohong pada dokumen semacam itu dapat dikenakan hukuman deportasi. Namun, tampaknya Pangeran Harry dilindungi dari deportasi oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.
Melasir Marca, sebelumnya, Duta Besar AS untuk Inggris Jane Hartley menyebutkan di Sky News bahwa selama Biden menjadi presiden, Harry tidak akan dideportasi.
Hakim Distrik Carl Nichols ditugaskan untuk menangani kasus ini dan akan menentukan apakah DHS diperlukan untuk mengeluarkan dokumen mengenai proses permohonan visa Pangeran Harry.
Selain itu, jika Donald Trump kembali memenangkan kursi kepresidenan, ia sebelumnya telah menyatakan akan terbuka untuk mendeportasi Harry jika terbukti berbohong dalam pernyataannya.
TAG#pangeran harry, #deportasi, #amerika, #penggunaan narkoba, #The Heritage Foundation, #joe biden
190231926
KOMENTAR