Kasus Corona Kembali Meningkat, Sejumlah Kota Di Australia Lakukan Lockdown

Binsar

Thursday, 09-07-2020 | 13:29 pm

MDN
Kota Melbourne [ist]

Sidney, Inako

Kota terpadat kedua di Australia Melbourne, Kamis (9/7) memulai kuncian enam minggu, menyusul lonjakan kasus virus corona baru. Sejumlah negara bagian telah memperketat perbatasan internal guna mencegah gelombang kedua pandemi corona di negeri itu.

Australia telah berusaha menekan jumlah korban pandemi COVID-19, yang hingga saat ini telah menewaskan 544.055 orang secara global.

Merebaknya kasus corona di Melbourne mendorong negara bagian Victoria untuk mendesak perintah setemoat “mengisolasi diri” bagi warga di kota yang diperkirakan berjumlah lima juta jiwa itu.

Victoria pada hari Kamis melaporkan 165 infeksi baru yang telah terdeteksi dalam 24 jam terakhir, atau meningkat dari hari sebelumnya yang berjumlah 134 kasus.

Wyndham Hotel Melbourne [ist]

 

Negara bagian dan teritori lain telah mencatat nol kasus dalam beberapa pekan terakhir dan terus membuka kembali ekonomi mereka. Akan tetapi, Perdana Menteri Scott Morrison mengingatkan warganya untuk tidak berpuas diri.

"Kita harus terus mengikuti protokol jarak sosial di seluruh Australia, bahkan di negara bagian atau teritori di mana jumlah kasus secara efektif nol," kata Morrison kepada wartawan di Canberra, sebagaimana dikutip Inakoran.com dari Reuters.

Otoriats negara bagian utara Queensland mengatakan akan melarang orang non-penduduk yang datang dari Victoria. Larangan itu disampaikan karena mereka akan membuka perbatasannya untuk orang-orang dari negara bagian dan teritori lain pada hari Jumat.

 

Baca Juga: Australia Tingkatkan Pertahanan dari Serangan Siber

Baca Juga: PM Australia-Selandia Baru Ajukan Tawaran Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia Wanita 2023

 

Bahkan orang-orang yang bepergian dari Victoria yang bersedia membayar untuk karantina hotel 14 hari wajib akan dilarang, kata pemerintah Queensland.

"Mereka membuat keputusan bahwa dua minggu dan biaya itu sepadan untuk keluar dari Victoria," kata wakil perdana menteri Stephen Miles dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

"Kami tidak ingin itu berlanjut," tambahnya.

Negara bagian terpadat di negara itu, New South Wales (NSW), menutup perbatasannya yang sangat diperdagangkan ke negara tetangga Victoria, Rabu. Australia Selatan juga menutup perbatasannya dengan Victoria.

"Kami jelas berada pada tahap pandemi yang berbeda," kata Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney.

 

Pihak berwenang NSW melaporkan 13 kasus virus korona baru dalam 24 jam hingga Kamis pagi, di mana 11 di antaranya datang dari luar negeri dikarantina di hotel dan dua di antaranya adalah anggota keluarga yang telah kembali dari Melbourne. NSW mengatakan siapa pun yang datang dari Victoria harus mengasingkan diri selama 14 hari.

Negara pulau Tasmania menjaga perbatasannya tetap tertutup untuk Victoria dan memperpanjang keadaan darurat hingga akhir Agustus karena wabah. Tasmania sendiri belum melaporkan kasus baru dalam hampir delapan minggu.

Negara bagian Australia Barat telah menutup perbatasannya dengan bagian Australia lainnya tanpa batas waktu sebelum wabah terakhir di Victoria.

Setelah memberlakukan pembatasan sejak awal wabah koronavirus dibandingkan dengan sebagian besar negara lain, Australia telah mulai mengurangi pengunciannya pada bulan Mei untuk menghidupkan kembali ekonominya setelah perlambatan signifikan dalam tingkat infeksi.

Bendahara Australia Josh Frydenberg pada hari Rabu mengatakan kuncian negara bagian Victoria akan membebani ekonomi nasional A $ 1 miliar ($ 698,5 juta) setiap minggu.

Australia sejauh ini mencatat sekitar 8.900 infeksi dan 106 kematian pada hari Kamis.

 

KOMENTAR