Kontras Desak Segera Adili Aparat TNI Yang Diduga Siksa Mahasiswa di Morotai

JAKARTA, INAKORAN
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam keras dugaan tindak penyiksaan yang diduga dilakukan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Leo Wattimena dengan inisial SM kepada EF, pada pada 24 November 2022, demikian rilis yang diterima INAKORAN.COM Jumat (2/12/22).
EF, adalah seorang mahasiswa Universitas Pasifik Morotai pada 24 November 2022, di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai.
Dugaan tindak Penyiksaan dilakukan dengan dalih korban diduga mengambil sejumlah cabai di halaman belakang asrama prajurit TNI.
Peristiwa keji ini bermula ketika korban dan teman-temannya membuat acara masak-masak.
Bahwa dikarenakan kekurangan bahan rempah, korban beserta temannya pergi keluar mencari bahan tersebut di areal asrama Tertonadi Darame AURI.
Sesampainya di sana, korban dan temannya memanggil SM dengan maksud untuk membeli cabai. Oleh karena SM tidak keluar dari rumahnya, akhirnya korban memutuskan untuk memetik sejumlah cabai terlebih dahulu sebelum membayarnya.
Lalu kemudian, pada saat SM keluar, EF menyerahkan sejumlah uang kepada SM dan EF sempat menjelaskan bahwa ia bermaksud ingin membeli cabai tersebut, namun SM menolak dan kemudian menyiksa EF dengan berbagai bentuk .
EF diduga disiksa dengan cara dipukul di bagian wajah korban, dipukul dengan kayu di bagian pinggang, hingga sempat dicekik lehernya.
Akibat dari siksaan tersebut, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, antara lain luka bengkak di pipi bagian kiri, lebam di leher, luka bengkak di pinggang bagian kanan, dan luka gores di bagian tangan kiri.
Selengkapnya dapat diakses melalui:
TAG#TNI, #ANGKATAN UDARA, #AL, #AD
190215880
KOMENTAR