Kopi Gayo: Secangkir Kenikmatan dengan Sejarahnya yang Panjang

Jakarta, Inakoran
Bagian banyak orang, kopi bukan hanya sekadar minuman melainkan juga identitas. Dalam setiap seduhan, kopi mendefinisikan siapa kita, dari mana kita berasal, dan ke manakah rencana-rencana kehidupan membawa kita pergi.
Seperti kopi gayo yang memiliki citarasa khas dengan aroma dan perisa yang kompleks serta kekentalannya yang kuat.
Menikmati seduhan kopi gayo, engkau akan dibawa pergi menjelajahi Dataran Tinggi Gayo di Aceh Tengah.
Baca juga: Mie Tarempa, Mie Khas dari Tarempa
Kopi gayo bukan sembarang kopi. Di dalam secangkir kopi yang engkau sesap ada sejarah panjang yang menyertai. Entah engkau sadari atau tidak, seduhan kopi gayo yang menghangatkan hatimu, bukanlah seduhan kopi instan. Ada proses panjang di baliknya.
Kopi gayo adalah kopi dari biji kopi pilihan yang diseleksi dengan tangan dan hati yang terampil dari perkebunan subur di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.
Rasanya, mengunjungi Aceh, tak lengkap jika tidak singgah di kedai-kedai kopi yang menyediakan kopi gayo.
Baca juga: Tiga Cara Simpan Bubuk Kopi Agar Kemurniannya Terjaga
Tiga perlu cemas, kawan! Secangkir kopi gayo tidak akan menguras isi dompetmu. Lima belas ribu rupiah sudah cukup bagimu untuk mereguk kenikmatan dengan sejarah dan usianya yang panjang.
Suatu kenikmatan yang benar-benar tidak instan.
TAG#kopi gayo, #aceh tengah, #kuliner aceh
190231814
KOMENTAR