Pasar Tertuju pada Perundingan Dagang AS-China di Beijing

Sifi Masdi

Monday, 07-01-2019 | 09:54 am

MDN
Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping [ist]

Beijing, Inako

Setelah pasar saham global babak belur di pekan pertama perdagangan tahun ini akibat rilis data-data ekonomi yang melemah serta pengumuman mengejutkan Apple yang menurunkan proyeksi pendapatannya, perhatian investor kini tertuju pada diskusi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Delegasi AS yang dipimpin Deputi Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish akan menghadiri pembicaraan perdagangan di Beijing hari Senin (7/1/2019) hingga Selasa dengan rekan-rekannya dari China. Perundingan lanjutan ini terjadi saat kedua negara telah menyepakati gencatan senjata 90 hari di awal Desember lalu.

Harapan besar akan datangnya kabar positif dari perundingan itu kini dipegang oleh para pelaku pasar.

Akhir bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara panjang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Hasil dari pembicaraan tersebut, menurut Trump, sangat positif.

"Proses kesepakatan dengan China berjalan dengan sangat baik. Jika berhasil, maka (kesepakatan) itu akan sangat komprehensif, mencakup seluruh aspek yang selama ini menjadi pertentangan. Kemajuan besar telah dibuat!" tulis Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump.

Xi juga mengirimkan pesan damai dalam peringatan 40 tahun hubungan diplomasi kedua negara awal bulan ini.

Dalam pesannya kepada Trump, Xi mengatakan hubungan China-AS mengalami pasang surut namun telah membuat kemajuan bersejarah dalam empat dekade terakhir.

"Sejarah telah membuktikan bahwa kerja sama adalah pilihan terbaik bagi kedua belah pihak," tambahnya, dikutip dari CNBC International.

Dalam sebuah pernyataan di situs webnya yang dikutip dari Reuters Jumat pekan lalu, kementerian perdagangan China juga mengatakan tim kerja pimpinan Gerrish itu akan datang untuk melakukan "diskusi positif dan konstruktif".

Kementerian mengatakan kedua pihak "mengonfirmasi" tanggal pertemuan dalam pembicaraan telepon mereka Jumat pagi, namun tidak memberikan rincian lainnya.

Kabar baik itu mampu membantu mendorong penguatan bursa-bursa global akhir pekan lalu selain adanya sentimen positif dari pernyataan dovish Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan positifnya data tenaga kerja AS. 

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 3,3% atau bertambah hampir 750 poin menjadi 23.433,16. Indeks S&P 500 melonjak 3,4% menjadi 2.531,95 dan indeks Nasdaq Composite 4,3% menjadi 6.738,86.

Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia juga ditutup di zona hijau pada perdagangan hari Jumat dengan indeks Shanghai naik 2,05%, indeks Hang Seng naik 2,24%, indeks Strait Times naik 1,54%, dan indeks Kospi naik 0,83%.

Ahli strategi pasar IG Pan Jingyi mengatakan kabar pertemuan itu sejauh ini menyediakan harapan bagi penguatan pasar.

"Apakah kita akan mendapatkan kesimpulan dari pertemuan itu saat ini masih tetap belum jelas, Namun, mempertimbangkan periode lanjutan gencatan senjata 90 hari, tidak ada kabar bisa jadi diartikan sebagai kabar baik untuk pertemuan dua hari tersebut," ujarnya, dikutip dari The Straits Times, Senin. 

 

KOMENTAR