Politisi Inggris Diminta Waspadai Coronavirus Gelombang Kedua

London, Inako

Para petugas medis Inggris telah memperingatkan partai-partai politik Inggris soal kemungkinan munculnya virus coronavirus gelombang kedua. Menurut mereka, di mana depan, pandemic sulit diprediksi.

Hal itu disampaikan para medis dalam sebuah surat terbuka yang mereka tujuan kepada public di negara itu.

Surat terbuka tersebut ditandatangani oleh para medis di British Medical Journal termasuk Derek Alderson, presiden Royal College of Surgeons, Andrew Goddard, presiden Royal College of Physicians dan Katherine Henderson, presiden Royal College of Emergency Medicine.

“Banyak elemen infrastruktur yang diperlukan untuk mengendalikan virus mulai diberlakukan, tetapi masih ada banyak tantangan,” kata mereka.

Baca Juga: WHO: Kasus Coronavirus Terus Melambung di Amerika Latin

Baca Juga: Boris Johnson: Pub dan restoran di Inggris akan dibuka kembali pada 22 Juni 2020

Baca Juga: Inggris Ikut Terseret Dalam Hubungan Memanas AS-China, Ada Apa?

Sementara itu, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada hari Selasa bahwa pub, restoran, dan hotel dapat dibuka kembali di Inggris awal bulan depan, seiring dilonggarkannnya penguncian coronavirus yang telah berdampak pada ekonomi negara itu.

Para petugas medis meminta peninjauan kembali apa yang perlu dilakukan untuk mencegah gelombang kedua kasus COVID-19.

"Ini harus fokus pada bidang-bidang kelemahan di mana tindakan sangat diperlukan untuk mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut dan memulihkan ekonomi sepenuhnya dan secepat mungkin," kata petugas medis.

Tokoh lain yang menandatangani surat terbuka adalah Anne Marie Rafferty, presiden Royal College of Nursing, Maggie Rae, presiden Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Richard Horton, pemimpin redaksi Lancet.