Inggris Ikut Terseret Dalam Hubungan Memanas AS-China, Ada Apa?

Sifi Masdi

Thursday, 28-05-2020 | 09:45 am

MDN
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson [ist]

London, Inako

Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China membuat Inggris ikut terseret.  Hal ini terjadi setelah Inggris menggunakan Huawei dalam jaringan telekomunikasi 5G di negara tersebut. Padahal perusahaan teknologi asal China ini sudah masuk dalam black list (daftar hitam) di Amerika Serikat.

BACA JUGA: Perdana Menteri Boris Johnson telah kembali ke Downing Street dan akan bekerja pada hari Senin Ini 27 April

Artikel yang dirilis The Verge, Selasa (26/2/2020), mengungkapkan bahwa pada Januari 2020 lalu, Presiden AS Donald Trump pernah menghubungi Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Pada saat itu Trump mengancam akan memutus hubungan intelijennya dengan Inggris. Saat itu Johnson kaget karena tidak punya banyak pilihan. Takut dengan ancaman Trump tersebut, Johsnon pun langsung mengeluarkan kebijakan untuk membatasi penggunaan perangkat 5G Huawei di Inggris, termasuk melarang penggunaan vendor asal China itu di bagian penting dalam jaringan mereka.

BACA JUGA: WHO Ingatkan Negara-negara di Dunia Soal 'Puncak Kedua' COVID-19

Tidak seperti Trump melarang Huawei beroperasi di AS, Johnson lebih memilih untuk membatasi penggunaan perusahaan teknologi asal China tersebut di Inggris. Ini memang sebuah pilihan yang rasional, karena Johnson tidak memiliki banyak opsi untuk infrastruktur 5G di Inggris. Perusahaan telekomunikasi Vodafone menegaskan,  kalau mengganti semua perangkat Huawei di jaringannya akan menelan biaya sangat mahal.

Seperti diketahui sejak lama Trump melarang Huawei berbisnis dengan perusahaan asal AS. Ia menuduh Huawei menjadi spionase pemerintah China. Tetapi Huawei berulang kali membantah tudingan itu.

BACA JUGA: Huawei Kehilangan Pendapatan Hingga Rp 192 Triliun Setelah Putus Kerjasama dengan Google

Selain itu, Trump juga meminta negara sekutunya, termasuk Inggris, untuk menghentikan kegiatan bisnis dengan Huawei. Karena Inggris tidak mau hubungannya dengan AS terganggu,  PM Jonhson, seperti dirilis Telegraph, Selasa (26/5), menginstruksikan para pejabat Inggris menyusun rencana akan mengurangi peran teknologi China dalam jaringan 5G Inggris.

BACA JUGA: Kolaborasi Huawei Indonesia dan ULearning Dukung Keberlanjutan Kegiatan Belajar-Mengajar di Tengah Isu Covid-19

Johnson pun berencana akan menghilangkan peran  teknologi Huawei di jaringan 5G Inggris pada tahun 2023 mendatang. Sayangnya, rencana itu diungkapkan justru terjadi menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (G7) bulan depan, yang rencananya berlangsung di Amerika Serikat (AS). Bila itu terjadi, maka Inggris juga ikut terseret dalam hubungan yang memanas antara AS-China.
 

KOMENTAR