125 Usaha Mikro Terdampak Kebakaran Pasar Bawah Bukittinggi Dapat Bantuan Rp 2 Juta

Sifi Masdi

Friday, 17-12-2021 | 18:14 pm

MDN
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya bersama pedagang kecil di Pasar Bukittinggi [dok:kemenkop]

 

 

Bukttinggi, Inako

Kementerian Koperasi dan UKM kembali memfasilitasi pemberdayaan usaha mikro di wilayah pasca bencana, melalui Program Bantuan dan Fasilitasi bagi Usaha Mikro terdampak bencana. Harapannya, usaha mikro yang terpuruk usahanya akibat bencana kebakaran Pasar Bawah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dapat kembali berusaha dan beraktifitas.

 

BACA JUGA: Iskindo Ingin Libatkan SDM Unggul Kelola Sumberdaya Kelautan

Hal itu dikatakan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya, pada acara penyerahan bantuan pemerintah bagi usaha mikro terdampak bencana tahun 2021, di Balai Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (17/12).

Kebakaran Pasar Bawah Kota Bukittinggi terjadi pada Sabtu, 11 September 2021 pukul 02.27 WIB, yang menghanguskan 300 kios milik pedagang. Terdiri dari pedagang ikan, ayam, sayuran, dan bumbu-bumbuan, dengan kerugian diperkirakan sekitar Rp2 miliar.

Bantuan tersebut diberikan kepada 125 pelaku usaha mikro terdampak bencana kebakaran Pasar Bawah Kota Bukittinggi. Masing-masing mendapat bantuan dana sebesar Rp 2 juta.

BACA JUGA:  Modernisasi Koperasi TKBM Perkuat Tujuan Indonesia Poros Maritim Dunia

"Saya berharap, bantuan ini ikut meringankan beban dan dapat bermanfaat, demi keberlangsungan usaha para pelaku usaha terdampak bencana kebakaran Pasar Bawah Kota Bukittinggi," imbuh Eddy.

 

Eddy menjelaskan, tingginya tingkat bencana di Indonesia, mendorong Presiden Joko Widodo memberikan empat poin arahan pada pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2021.

Pertama, jangan hanya sibuk membuat aturan, tapi utamakan pelaksanaan di lapangan (aspek pengendalian dan penegakan standar-standar di lapangan).

Kedua, integrasikan kebijakan untuk mengurangai resiko bencana. Apa yang dilakukan di hulu, tengah, dan hilir betul-betul dikoordinasikan dengan baik.

BACA JUGA:  Kebakaran Landa Baru Ilir, Pertamina Segera Salurkan Kebutuhan Warga

Ketiga, perbaiki manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi yang cepat.

Keempat, berikan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait kebencanaan secara terus menerus, mulai dari lingkup sosial yang paling kecil, yaitu keluarga.

"Bencana alam sampai dengan bencana pandemi Covid-19, merupakan bencana kemanusiaan yang belum pernah ada bandingannya dalam sejarah," kata Eddy.

 

KOMENTAR