5 Hal yang Dapat Diajarkan Angsa Tentang Kerja Sama Tim

Ranika TB

Wednesday, 26-08-2020 | 15:28 pm

MDN
Angsa Terbang Dalam Formasi- V [ist]

Jakarta, Inakoran

Setiap musim gugur ribuan angsa terbang dari Kanada ke bagian selatan Amerika Serikat untuk menghindari musim dingin Kanada yang sangat dingin. Segera setelah sekawanan angsa terbang dari perairan Kanada, mereka segera membentuk pola terbang berbentuk V, dengan satu angsa berputar di bagian tengah memimpin dan semua angsa lainnya mengikuti di belakang dalam dua garis yang berdekatan.

Saat angsa terbang bersama, setiap angsa memberikan daya angkat tambahan dan mengurangi hambatan udara bagi angsa yang terbang di belakangnya. Akibatnya, dengan terbang bersama dalam formasi- V, para ilmuwan memperkirakan bahwa seluruh kawanan dapat terbang sekitar 70% lebih jauh dengan jumlah energi yang sama dibandingkan jika setiap angsa terbang sendiri. Angsa telah menemukan bahwa mereka dapat mencapai tujuan mereka lebih cepat dan dengan lebih sedikit energi yang dikeluarkan ketika mereka terbang bersama dalam formasi. Ketika orang orang bekerja sama secara harmonis dalam tim, berbagai nilai-nikai yang sama dan tujuan yang sama, mereka semua tiba di tujuan lebih cepat dan lebih mudah, karena mereka terangkat oleh energi dan antusiasme satu sama lain.

Ketika seekor angsa turun dari formasi- V, ia segera menyadari bahwa ia membutuhkan lebih banyak tenaga dan energi untuk terbang.  Akibatnya, angsa itu akan segera kembali ke formasi untuk memanfaatkan daya angkat yang berasal dari terbang bersama. Kadang- kadang orang yang bermain dalam tim akan keluar dari grup dan mencoba mencapai tujuan mereka sendiri. Namun, seperti angsa, mereka biasanya sadar bahwa mereka kehilangan sinergi dan energi yang datang ketika mereka menjadi bagian aktif dari tim yang kompak, dan ingin kembali ke grup.

Angsa memimpin secara bergilir. Ketika angsa yang terbang di depan formasi harus mengeluarkan energi paling banyak karena dia adalah yang pertama memecah aliran udara yang memberikan daya angkat tambahan untuk semua angsa yang mengikuti di belakang pemimpin. Akibatnya, ketika angsa pemimpin lelah, ia turun dari posisi depan dan pindah ke belakang formasi, dimana tekanan paling ringan dan angsa lain pindah ke posisi kepemimpinan. Rotasi posisi ini terjadi berkali berkali selama perjalanan jauh menuju iklim yang lebih hangat. Ketika sebuah tim berfungsi dengan baik, berbagai anggota tim dapat mengambil peran kepemimpinan untuk sementara waktu karena keahlian atau pengalaman tertentu. Sehingga dalam tim yang baik, setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin sekaligus pengikut.

Angsa membunyikan klakson satu sama lain. Mereka juga sering mengeluarkan bunyi semacam klakson keras saat terbang bersama. Ilmuwan berspekulasi bahwa klakson ini adalah cara mereka berkomunikasi satu sama lain selama penerbangan panjang mereka. Demikian pula, ketika bekerja dalam tim, sangatlah penting bagi setiap anggota tim untuk berkomunikasi secara teratur dengan semua anggota tim lainnya. Kerja sama tim sering kali berantakan karena kurangnya komunikasi yang memadai di antara berbagai anggota. Mungkin tim manusia dapat belajar dari kawanan angsa yang terbang bahwa komunikasi yang konstan di antara anggota sangat penting dalam bergerak secara efektif menuju tujuan bersama.

Angsa saling membantu. Ilmuwan juga menemukan bahwa ketika seekor angsa menjadi sakit, ditembak atau terluka, dan jatuh dari formasi, dua angsa lainnya akan jatuh dari formasi dan tetap bersama angsa yang lemah. Mereka akan tinggal bersama dan melindungi angsa yang terluka dari pemangsa sampai bisa terbang lagi atau mati. Demikian pula, tim manusia bekerja paling baik ketika mereka melakukan lebih dari sekedar bekerja bersama , tetapi juga menjaga kesejahteraan satu sama lain.

KOMENTAR