Airlangga Hartarto Garisbawahi Penyerapan APBD yang Belum Maksimal

Timoteus Duang

Saturday, 17-09-2022 | 12:19 pm

MDN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

 

SOLO, INAKORAN.COM

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menggarisbawahi minimnya realisasi Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) di sejumlah daerah. Airlangga menilai, hal itu tidak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

 

"Di daerah masih banyak yang belum dibelanjakan. Kondisi ini tidak segaris dengan instruksi Presiden agar pemda ikut bergotong-royong dalam penanganan inflasi," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu pada Jumat (16/9/2022) di Hotel Kusuma Sahid Solo.  

Pemerintah daerah di seluruh penjuru Tanah Air pun diimbau untuk mengupayakan penyerapan APBD secara lebih optimal. Airlangga juga mengimbau masing-masing pemda segera mengalokasikan anggaran untuk bantuan sosial sebesar 2% dari dana transfer umum (DTU).

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto menyoroti kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Gotong royong dan kerja sama antar-ketiga pihak ini mesti diperkuat agar inflasi dapat dikendalikan.

 


Baca juga

Airlangga Hartarto Dorong Gibran Kembangkan Pariwisata Berbasis Budaya di Kota Solo


 

"Kalau ini bisa kita jaga, Indonesia sekali lagi bisa keluar sebagai negara yang mampu menangani inflasi pertumbuhan ekonomi dan juga penanganan Covid.” 

Salah satu cara menjaga dan mengendalikan inflasi adalah dengan memantau harga pangan pada berbagai tingkatan. "Kita minta kerja sama dan koordinasi antardaerah untuk menjaga stok pangan yang berpotensi menaikkan inflasi seperti cabai dan bawang misalnya."

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan pernyataan Airlangga Hartarto tentang penerapan APBD di setiap daerah yang belum maksimal. Gibran menerangkan, sampai dengan awal September 2022 penerapan APBD di Kota Solo baru mencapai 55%.

"Memang ada beberapa kendala (realisasi belanja daerah), tapi masih normal, kok. Segera kita tindaklanjuti, kita maksimalkan serapannya," ungkap putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

 

 

KOMENTAR