Amerika Serikat Merilis Lusinan Entitas China yang Dituduh Melakukan Pelanggaran HAM

Binsar

Saturday, 18-12-2021 | 08:32 am

MDN
Amerika Serikat, belum lama ini merilis daftar hitam lusinan entitas China atas dugaan peran mereka dalam pelanggaran hak asasi manusia atas muslim Uyghur dan dukungan yang mereka berikan kepada militer. [ist]

 

Jakarta, Inako

Amerika Serikat, belum lama ini merilis daftar hitam lusinan entitas China atas dugaan peran mereka dalam pelanggaran hak asasi manusia dan dukungan yang mereka berikan kepada militer.

Satu di antara entitas yang diumumkan Departemen Perdagangan pada hari Kamis, adalah Akademi Ilmu Kedokteran Militer China dan 11 lembaga penelitiannya, yang diduga telah berfokus pada penggunaan bioteknologi untuk mendukung militer China, termasuk "pengendalian otak yang diklaim". persenjataan."

Sementrara itu, Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengatakan, China menggunakan bioteknologi untuk mengejar kendali atas rakyatnya dan penindasannya terhadap anggota kelompok etnis dan agama minoritas.

“China menggunakan bioteknologi untuk "mengejar kendali atas rakyatnya dan penindasannya terhadap anggota kelompok etnis dan agama minoritas," kata Raimondo dalam siaran pers, belum lama ini.

Rakyat yang dimaksud rupanya mengacu pada pada pengawasan ketat yang diyakini dilakukan atas orang-orang Uyghur di wilayah Xinjiang.

"Kami tidak dapat membiarkan komoditas, teknologi, dan perangkat lunak AS yang mendukung ilmu kedokteran dan inovasi bioteknik dialihkan ke penggunaan yang bertentangan dengan keamanan nasional AS," kata Senator Marco Rubio, seorang Republikan yang dikenal dengan sikap kerasnya terhadap China.

Pencantuman dalam Daftar Entitas berarti perusahaan AS dilarang menjual barang ke perusahaan yang ditunjuk tanpa persetujuan pemerintah.

 

Muslim Uyghur China  [ist]

 

Delapan perusahaan teknologi, termasuk produsen drone terkemuka dunia SZ DJI Technology Co., juga dimasukkan dalam daftar hitam investasi Departemen Keuangan karena secara aktif mendukung "pengawasan biometrik dan pelacakan etnis dan agama minoritas di China."

SZ DJI telah menyediakan drone ke Biro Keamanan Publik Xinjiang yang digunakan untuk mengawasi Uyghur, menurut departemen tersebut.

Perusahaan lain diduga mengembangkan perangkat lunak untuk mengenali etnis minoritas tertentu, termasuk orang Tibet dan Uyghur, dan memberi tahu pihak berwenang ketika menemukan mereka. Yang lain menyediakan alat terjemahan bahasa Uyghur untuk memungkinkan pihak berwenang memindai perangkat untuk konten kriminal.

Di bawah tindakan Departemen Keuangan, orang-orang A.S. akan dilarang membeli atau menjual sekuritas publik tertentu yang terkait dengan entitas tersebut.

KOMENTAR