Analis Ingatkan Risiko Penurunan Mendadak Harga Bitcoin

Sifi Masdi

Monday, 25-11-2024 | 14:26 pm

MDN
Ilustrasi mata uang kripto Bitcoin [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Seorang analis mata uang kripto dengan nama samaran Capo, yang sebelumnya dikenal akurat meramalkan kejatuhan pasar kripto pada 2022, kembali memberikan peringatan keras. Kali ini, ia menyebut bahwa harga Bitcoin (BTC) yang saat ini berada dalam tren naik dapat sewaktu-waktu mengalami koreksi tajam.

 

Mengutip laporan dari Coinmarketcap pada Senin (25/11/2024), Capo menyampaikan analisisnya kepada lebih dari 102.828 pelanggan di platform Telegram. Ia menyoroti berbagai faktor yang dapat memicu penurunan mendadak pada Bitcoin, termasuk sentimen pasar yang terlalu optimis dan potensi tekanan dari kepemilikan BTC oleh pemerintah AS.

 


 

BACA JUGA:

Arah dan Pergerakan IHSG : Senin, 25 November 2024

Harga Bitcoin Mendekati USD 100.000: Efek Donald Trump

Harga Bitcoin dan Pasar Kripto Masih  Bergerak Positif

Manny Pacquiao Sambut Kedatangan Mary Jane Veloso yang Lolos Dari Hukuman Mati Karena Perdagangan Narkoba di Indonesia

 


 

Capo mengidentifikasi sejumlah faktor utama yang dapat mendorong penurunan mendadak harga Bitcoin:

1. Optimisme Berlebihan di Pasar Kripto:

Capo mencatat bahwa investor ritel sedang berbondong-bondong membeli koin meme, yang dianggapnya sebagai tanda pergerakan pasar yang tidak sehat. Reli panjang koin meme ini menurutnya lebih mirip spekulasi ketimbang investasi yang berlandaskan fundamental.

2. Faktor Geopolitik:
Capo menyoroti pelantikan Donald Trump sebagai presiden pro-kripto yang akan berlangsung pada 20 Januari mendatang. Ia menyebutkan bahwa ekspektasi positif terhadap kebijakan pro-kripto ini telah menciptakan optimisme berlebihan yang bisa berujung pada koreksi jika tidak sesuai harapan.

3. Tekanan dari kepemilikan Bitcoin oleh Pemerintah AS:
Pemerintah AS saat ini memegang sebanyak 208.109 BTC, hasil penyitaan dari kasus-kasus kriminal. Jika pemerintah mulai menjual aset ini, maka pasar akan menerima tekanan suplai yang signifikan, berpotensi menurunkan harga Bitcoin secara drastis.

4. Penguatan Dolar AS:

Capo juga menyoroti penguatan dolar AS sebagai salah satu alasan utama terjadinya divergensi dalam kenaikan harga Bitcoin. Penguatan dolar sering kali menjadi sinyal tekanan pada aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin.

5. Kinerja Altcoin yang Buruk:

Banyak altcoin yang saat ini berkinerja buruk dan mengalami kesulitan menembus level resistensi signifikan. Hal ini dapat berdampak negatif pada pasar kripto secara keseluruhan, termasuk pada Bitcoin.

6. Kondisi Pasar Saat Ini

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 98.994, angka yang menunjukkan reli yang signifikan sejak awal tahun. Namun, Capo mengingatkan bahwa koreksi pasar bisa terjadi kapan saja, dan pedagang perlu bersiap menghadapi volatilitas.

 

Ia mengimbau para investor untuk tetap berhati-hati dan mengikuti perkembangan terkini di pasar kripto. "Tetap waspada terhadap potensi penurunan mendadak," ungkapnya, sambil menegaskan pentingnya analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

 

 

 

KOMENTAR