Harga Bitcoin Mendekati USD 100.000: Efek Donald Trump

Sifi Masdi

Friday, 22-11-2024 | 12:08 pm

MDN
Ilustrasi mata uang Bitcoin [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Bitcoin terus mencetak rekor baru, kali ini melampaui angka USD 98.000 atau sekitar Rp 1,56 miliar (dengan kurs Rp 15.923 per dolar AS). Lonjakan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah mata uang kripto, yang mengalami kenaikan luar biasa sepanjang tahun 2024.

 

Kenaikan harga Bitcoin di tengah pasar yang fluktuatif telah memicu likuidasi besar-besaran senilai USD 100 juta dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Berdasarkan data dari Coinmarketcap (22/11/2024), sekitar 80 persen likuidasi berasal dari penjual short, yang bertaruh pada penurunan harga namun malah terjebak dalam lonjakan tak terduga ini.

 

Peluncuran produk Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat pada awal tahun 2024 membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas oleh investor institusional. Pengembangan perdagangan opsi (options trading) pada produk ETF ini juga meningkatkan likuiditas dan daya tarik Bitcoin di pasar global.

 


 

BACA JUGA:

Harga Emas Antam Melonjak: Jumat, 22 November 2024

Rekomendasi Saham Akhir Pekan: Jumat, 22 November 2024

Harga Bitcoin dan Pasar Kripto Masih  Bergerak Positif

Pasar Kripto Kompak Berada di Zona Hijau: AS Dukung Regulasi Kripto

 


 

Bitcoin semakin diintegrasikan ke dalam sistem keuangan global, mencerminkan meningkatnya kepercayaan terhadap potensi jangka panjangnya sebagai aset bernilai tinggi.

 

Meskipun harga Bitcoin terus menanjak, pasar kripto masih berada dalam fase penemuan harga. Menurut para ahli, fase ini menunjukkan bahwa pasar masih mencari tahu nilai sebenarnya dari aset digital seperti Bitcoin.

 

Namun, berbeda dengan kenaikan harga sebelumnya, kali ini tidak ada indikasi bahwa pasar berada dalam situasi gelembung. Salah satu indikatornya adalah tingkat pendanaan Bitcoin, yang tetap stabil meskipun harga melonjak. Hal ini mencerminkan sentimen pasar yang lebih matang dan kepercayaan yang lebih besar terhadap stabilitas jangka panjang Bitcoin.

 

Dampak Pilpres AS

Optimisme baru terhadap Bitcoin juga dipicu oleh hasil Pemilihan Presiden AS 2024, dengan kemenangan Donald Trump yang membawa harapan pada kejelasan regulasi aset digital.

 

Pemerintahan Trump diproyeksikan akan melonggarkan sejumlah pembatasan yang sebelumnya diberlakukan terhadap mata uang kripto, menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi inovasi dan investasi di sektor ini. Hal ini tidak hanya berdampak pada pasar Bitcoin, tetapi juga memberikan dorongan positif bagi aset keuangan lainnya, termasuk saham dan obligasi.

 

Kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diakui sebagai bagian dari portofolio keuangan global. Faktor-faktor seperti adopsi institusional, kepercayaan investor, dan kebijakan pemerintah memberikan landasan kuat bagi pertumbuhan nilai Bitcoin di masa depan.

 

Namun, investor disarankan tetap berhati-hati dalam menghadapi volatilitas yang menjadi karakteristik pasar kripto. Fase penemuan harga saat ini adalah kesempatan sekaligus tantangan bagi mereka yang ingin memanfaatkan momentum.


 

 

 

 

KOMENTAR