Harga Emas Antam Melonjak: Jumat, 22 November 2024
Jakarta, Inakoran
Harga emas batangan bersertifikat Antam yang dikeluarkan oleh Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat kenaikan signifikan pada Jumat (22/11/ 2024). Pergerakan harga ini menarik perhatian para investor yang terus memantau perkembangan logam mulia sebagai instrumen investasi yang aman.
Mengacu pada situs resmi Logam Mulia, harga emas Antam untuk pecahan satu gram berada di level Rp 1.520.000. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar Rp 12.000 dibandingkan harga pada Kamis (21/11), yang tercatat sebesar Rp 1.508.000 per gram.
Selain itu, harga buyback emas Antam, atau harga yang digunakan jika konsumen menjual kembali emas mereka ke Antam, juga mengalami lonjakan. Hari ini, harga buyback berada di Rp 1.376.000 per gram, naik sebesar Rp 14.000 dibandingkan dengan posisi Kamis yang berada di Rp 1.362.000 per gram.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham Akhir Pekan: Jumat, 22 November 2024
Harga Emas Kembali Cetak Rekor: Dampak Ketegangan Geopolitik
Harga Bitcoin dan Pasar Kripto Masih Bergerak Positif
Berikut daftar lengkap harga emas Antam berdasarkan berbagai ukuran pecahan per Jumat, 22 November 2024. Harga-harga ini belum termasuk pajak yang berlaku:
- 0,5 gram: Rp 810.000
- 1 gram: Rp 1.520.000
- 5 gram: Rp 7.375.000
- 10 gram: Rp 14.695.000
- 25 gram: Rp 36.612.000
- 50 gram: Rp 73.145.000
- 100 gram: Rp 146.212.000
- 250 gram: Rp 365.265.000
- 500 gram: Rp 730.320.000
- 1.000 gram: Rp 1.460.600.000
Faktor Pendorong Harga
Kenaikan harga emas batangan Antam tidak lepas dari beberapa faktor global dan domestik yang memengaruhi permintaan serta nilai logam mulia. Beberapa faktor kunci meliputi: Pertama, fluktuasi harga emas dunia. Pergerakan harga emas internasional yang menjadi acuan utama seringkali memengaruhi harga emas di pasar lokal.
Kedua, nilai tukar rupiah. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi salah satu faktor yang menentukan harga emas di Indonesia.
Ketiga, permintaan domestik. Emas masih menjadi salah satu pilihan utama investasi bagi masyarakat Indonesia, terutama saat kondisi pasar keuangan cenderung tidak stabil.
KOMENTAR