AS akan menaikkan Tarif Impor Tiongkok senilai US$18 miliar, Termasuk chip
JAKARTA, INAKORAN
Amerika Serikat menaikkan tarif impor dari Tiongkok senilai US$18 miliar, menargetkan sektor-sektor strategis seperti kendaraan listrik, baterai, baja, dan mineral penting, kata Gedung Putih pada Selasa (14 Mei).
BACA: Jim Simons Ahli Matematika Bisa Cuan 39 persen Per Tahun
Keputusan tersebut – yang mendapat tanggapan keras dari Beijing – muncul ketika Presiden Joe Biden bersiap untuk mengulangi pemilu tahun 2020 dengan saingannya dari Partai Republik Donald Trump pada pemilu bulan November, dengan para pejabat mengkritik rekam jejak Trump di bidang perdagangan ketika mereka membuat pengumuman tersebut.
BACA:
Kamus Saham Untuk Pemula, Semua ada Ilmunya
Tarif kendaraan listrik akan meningkat empat kali lipat hingga 100 persen pada tahun ini, sementara tarif semikonduktor akan meningkat dari 25 persen menjadi 50 persen pada tahun depan, kata Gedung Putih.
Tindakan tersebut bertujuan untuk mendorong Tiongkok untuk “menghilangkan praktik perdagangan tidak adil terkait transfer teknologi, kekayaan intelektual, dan inovasi”, tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Hal ini menyusul peninjauan tarif yang diberlakukan selama perang dagang antara Washington dan Beijing, di mana Presiden Trump saat itu memberlakukan pungutan terhadap barang-barang dari Tiongkok senilai sekitar US$300 miliar.
Kementerian Perdagangan Tiongkok memperingatkan bahwa langkah baru ini akan "sangat mempengaruhi suasana kerja sama bilateral", dan menyebutnya sebagai politisasi masalah ekonomi.
Menyebut hal ini sebagai politisasi masalah ekonomi, Beijing menambahkan bahwa mereka “dengan tegas menentang” tindakan tersebut.
Sumber: AFP
TAG#AMERIKA SERIKAT, #CINA, #TARIF
178074965
KOMENTAR