Indonesia dan UEA Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal Dalam Bertransaksi
Jakarta, Inakoran
Dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi dan memperdalam pasar keuangan, Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal masing-masing negara dalam transaksi perdagangan antara kedua negara. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Gubernur Bank Sentral UEA Khaled Mohamed Balama.
Menurut Perry, inisiatif ini merupakan salah satu upaya mendorong stabilitas dan ketahanan untuk mengatasi meningkatnya kerentanan ekonomi. MoU yang ditandatangani menjabarkan kerangka kerja yang terdiri dari berbagai elemen untuk memfasilitasi penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dalam dua mata uang nasional, yaitu dirham UEA dan rupiah Indonesia.
BACA JUGA:
Rupiah Kembali Melemah: Berada di Posisi Rp 16.080/US$
Gubernur BI: Modal Asing Masuk ke RI Pekan Pertama Mei Capai Rp 3,75 Triliun
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Presiden Jokowi: Negara Besar Jatuh ke Jurang Resesi, Kita Terus Naik
Proyeksi OECD dan IMF: Ekonomi Global di 2024 Tumbuh Cepat dan Stabil
Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral dan diharapkan akan membantu dunia usaha mengurangi biaya pemrosesan transaksi. Dengan demikian, Bank Sentral UEA dan BI akan berkolaborasi dalam mendorong penggunaan mata uang nasional dengan mendukung penerapan kerangka kerja secara bertahap, yang juga bertujuan mendukung stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan.
Kemitraan antara UEA dan Indonesia salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan perdagangan nonmigas yang terus meningkat antara tahun 2017 dan 2023. Gubernur Bank Sentral UEA Khaled Mohamed Balama juga menyampaikan bahwa perjanjian ini merupakan dasar untuk memperkuat kemitraan masa depan antara kedua belah pihak.
Perjanjian ini membuka peluang bisnis yang lebih besar di sektor perbankan dan keuangan, serta sebagai upaya mendukung pertumbuhan perdagangan dan investasi. Ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama ini dalam memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.
KOMENTAR