Gubernur BI: Modal Asing Masuk ke RI Pekan Pertama Mei Capai Rp 3,75 Triliun

Sifi Masdi

Saturday, 04-05-2024 | 17:46 pm

MDN
Gubernur BI Perry Warjiyo [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan signifikan dalam aliran masuk modal asing pada pekan pertama Mei 2024.  Setelah beberapa pekan sebelumnya menunjukkan tren aliran keluar modal asing, pekan ini menandai perubahan positif.

 

BACA JUGA: Proyeksi OECD dam IMF: Ekonomi Global di 2024 Tumbuh Cepat dan Stabil

 

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa aliran modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) telah mulai terlihat. Secara rinci, transaksi terdiri dari pembelian neto sebesar Rp 3,75 triliun di pasar SBN, penjualan neto sebesar Rp 2,27 triliun di pasar saham, dan pembelian neto sebesar Rp 1,58 triliun di SRBI.

 

“Selama tiga hari pertama di minggu pertama Mei, SRBI mencatat inflow sebesar Rp1,58 triliun. Bahkan SBN, yang sebelumnya mencatat outflow, sudah kembali mencatat inflow pada minggu pertama Mei, dengan total tiga hari pertama ini mencapai Rp 3,75 triliun,” ungkap Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2024.

 

Aliran modal ini juga menjadi faktor penguatan rupiah pada Kamis dan Jumat (2 dan 3 Mei 2024). Pada penutupan perdagangan Jumat (3/5/2024), rupiah menguat ke level Rp 16.083 per dolar AS. Pada hari sebelumnya, 2 Mei 2024, rupiah juga menguat di angka Rp 16.185 per dolar AS setelah sebelumnya tembus Rp 16.200.

 

BACA JUGA:  Rekomendasi Koleksi Saham Pilihan Saat Hadapi Fenomena Sell In May

 

Data Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah per 3 Mei 2024 menunjukkan bahwa BI mencatat aliran modal keluar di pasar SBN senilai Rp 53,76 triliun sepanjang tahun kalender sampai dengan 2 Mei 2024 (year-to-date). Pada periode yang sama, nonresiden melakukan pembelian neto sebesar Rp 6,11 triliun di pasar saham dan pembelian neto sebesar Rp 13,87 triliun di SRBI.

 

Sejalan dengan perkembangan ini, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 2 Mei 2024 sebesar 73,30 bps, turun dibandingkan 26 April 2024 sebesar 76,85 bps. Sementara tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pada Jumat (3/5/2024) sebesar 7,10%, atau turun dari hari sebelumnya, Kamis (2/5/2024) yang sebesar 1,17%.

 

BACA JUGA:  Perundingan Damai Israel-Hamas Berdampak Pada Penurunan Harga Minyak Dunia

 

Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi berada pada level (bid) Rp 16.160 per dolar AS. Ke depan, BI menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah.


 

 

KOMENTAR