AS Beri Ultimatum kepada Tiktok: Diblokir atau Lepas Saham Sepenuhnya
Jakarta, Inakoran
TikTok, aplikasi yang pertama kali diluncurkan di China pada tahun 2016 dengan nama Douyin, kini telah menjadi salah satu aplikasi terpopuler di dunia dengan 1,7 miliar pengguna aktif di 160 negara. Pada 2017, ByteDance, perusahaan induk TikTok, memutuskan untuk meluncurkan aplikasinya di luar China dengan nama baru, TikTok, sementara Douyin tetap dipertahankan di China.
BACA JUGA: DPR AS Sahkan RUU yang Melarang TikTok Dalam Pemungutan Suara Bipartisan
Saat ini, TikTok telah berhasil meraih 170 juta pengguna di Amerika Serikat (AS). Namun, keberhasilan ini terancam oleh kebijakan baru dari egisla egislative AS. Mereka telah menyepakati Undang-Undang yang memaksa ByteDance untuk melepas kepemilikan terhadap TikTok. Jika tidak, layanan tersebut akan diblokir di AS.
Zhang Yiming dan Kisas Suskes ByteDance
Kesuksesan TikTok tak lepas dari peran penting Zhang Yiming, pendiri ByteDance. Zhang, yang merupakan salah satu konglomerat teknologi internet terbesar di China, telah berhasil melampaui platform media sosial lainnya dengan cepat.
Meski kisah kejayaan Zhang tak selalu mulus dan ia harus menghadapi berbagai kegagalan serta penolakan dari investor, Zhang kini telah menjadi miliarder. Portofolio aplikasi milik ByteDance termasuk TikTok, Douyin, dan Toutiao. ByteDance sendiri bernilai US$268 miliar (sekitar Rp 4.161 triliun), dan TikTok dianggap sebagai salah satu startup paling bernilai di dunia.
BACA JUGA: Elon Musk Buka Peluang DOGE Jadi Metode Pembayaran Resmi Mobil Listrik Tesla
Menurut Forbes, Yiming saat ini memiliki kekayaan US$ 43,4 miliar atau sekitar Rp 673 triliun. Kini, Zhang sudah melepas jabatannya sebagai CEO ByteDance, kabarnya karena desakan pemerintah China.
Perjalanan Karir
Lahir pada tahun 1983, Zhang adalah salah satu generasi milenial China yang mengalami reformasi ekonomi secara langsung. Provinsi asalnya, Fujian di pantai tenggara, merupakan salah satu wilayah paling awal di daratan China yang membuka diri terhadap dunia.
Zhang lulus dari Universitas Nankai pada tahun 2005. Saat kuliah, ia mulai mempelajari mikroelektronika sebelum beralih jurusan ke rekayasa perangkat lunak (software). Setelah lulus, Zhang mendapatkan pekerjaan di sebuah startup yang membantunya membangun fondasi untuk perusahaannya sendiri.
BACA JUGA: Pakar Komputer: Tahun 2027 akan Muncul Kecerdasan Buatan Super
Zhang mempelajari nilai dalam semua produknya saat masih menggeluti pekerjaan pertamanya di Kuxun. Ia mengatakan bahwa pekerjaan pertamanya itu juga mengajarinya keterampilan penjualan yang kemudian dia gunakan untuk mengembangkan perusahaannya, ByteDance.
Kisah Zhang Yiming dan TikTok menunjukkan bagaimana inovasi dan kerja keras dapat mengubah dunia. Meski TikTok saat ini menghadapi tantangan di AS, kisah sukses Zhang dan ByteDance tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimanapun, masa depan TikTok di AS masih belum jelas dan kita semua menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
KOMENTAR