Awas ! Anak Anda Akan Alami Hal Ini, Jika Sering Dimarahi di Depan Umum

Binsar

Monday, 23-03-2020 | 17:52 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako

Membentak, tentu bukan cara yang baik untuk mendisiplinkan anak. Apalagi jika hal itu dilakukan di depan umum.

Anak yang memasuki usia balita, memang kerap memperlihatkan perilaku yang membuat orang tua kesal karena sulit diatur. Karena itu, dengan alasan displin, terkadang orang tua menegur atau membentak anak di depan umum.

Mengajarkan anak untuk disiplin tidak perlu menggunakan cara yang keras, berikanlah ia pengertian pelan-pelan. Lingkungan juga dapat memengaruhi mudah atau tidaknya mengajarkan anak untuk disiplin.

Tak jarang orang tua membentak atau memarahi anak saat di depan umum karena ia melakukan sebuah kesalahan. Ternyata memarahi anak di depan umum memiliki dampak bagi si kecil Mom. Berikut ini beberapa dampak memarahi anak di depan umum.

Merasa Minder dan Tidak Percaya Diri

Secara tidak sadar ada sebagian orangtua memarahi anak di depan umum, hal tersabut dapat membuat anak merasa malu karena orang-orang di sekitar memperhatikannya. Rasa malu inilah yang akan menyebabkan munculnya rasa tidak percaya diri pada anak.

Bersifat Mudah Memberontak dan Agresif

Ketika Mom sering memarahi anak di depan umum, ini akan menjadikan anak lebih mudah memberontak dan agresif. Bisa saja si kecil lebih marah dengan melempar barang yang ada di sekitarnya dan menjadi anak yang egois serta bertindak semaunya sendiri.

Mengganggu Mental Anak

Ketika anak melakukan kesalahan di depan umum, tidak seharusnya Mom, membentaknya di depan banyak orang. Hal ini dapat mengganggu mental anak, anak akan dibayangi oleh rasa malu, marah dan sedih, bahkan dapat menjadikan anak lebih tertutup.

Rentan Terlibat Perilaku Bullying

Jika Mom sering memarahi atau membentak anak di depan umum, ini akan menyebabkan si kecil terus mengingat perilaku yang dilakukan oleh Mom hingga ia tumbuh dewasa. Hal tersebut dapat memicu anak terlibat perilaku bullying. Si kecil akan meniru cara Mom saat memarahinya di depan umum, namun ia melakukan kepada temannya.

Menerapkan perilaku disiplin tidak harus dengan cara yang keras atau membentaknya saat di depan umum, jika tidak ingin anak berubah menjadi egois dan berperilaku sesuka hatinya. Kedisiplinan dapat diajarkan dengan sabar dan memberikannya pengertian. Jangan sampai anak mengalami trauma, dan terbawa hingga ia dewasa.

 

KOMENTAR