Investasi dan Punya 9 Ciri Ini Penanda Seseorang Cerdas Keuangan

JAKARTA, INAKORAN

Kegetiran hidup yang membayangi perjalanan manusia hampir-hampir dialami oleh setiap orang dengan latar belakang cukup, kaya atau bahkan miskin secara ekonomi.

Untuk mencapai tujuan hidup dan perlu menetapakan "tujuan hidup" bukan sekedar hidup jika tidak ingin mendadak terkejut ketika sebagian orang berada di titik puncak. 

BACA: 

Abdul Mu’ti, Bahasa Inggris menjadi Mata Pelajaran Wajib pada 2027/2028.

Orang - orang sukses bergerak seperti angin, mengatur strategi seperti senyapnya hutan, buas seperti si jago merah (api) dalam ambil keputusan, teguh dalam setiap lanskap yang di lalui bak gunung tak berapi.  Filosofi angin, -hutan- api-gunung samaurai Jepang menamainya furin kazan.

BACA: 

Ray Dalio, Sarankan Emas Sebagai Diversifikasi Paling Aman Dalam Investasi

Untuk mencapai furin kazan ada beberapa langkah tidak biasa tapi perlu kebiasaan kecil antara lain: 

1. Mengenal cara terkoneksi dengan kebijaksanaan batin  Pelatih dan hipnoterapis, Michele Molitor mengatakan orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi meluangkan waktu setiap hari untuk diam dan mendengarkan intuisi mereka. "Dengan begitu, suara hati yang tulus bisa muncul, bukan suara kritis yang penuh ketakutan dan keraguan diri," kata Michele. 

2. Kepo atau mencari tahu alasan di balik emosi yang dirasakan Pendiri Waismann Method Rapid Detox & Domus Retreat, Clare Waismann mengatakan orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi rajin melakukan refleksi diri.  "Mereka rajin melakukan refleksi diri, menyadari dari mana emosi datang dan bagaimana pengaruhnya terhadap hidup mereka," kata Clare. Selain itu, mereka pandai mendengarkan secara aktif, yakni benar-benar memperhatikan cerita orang lain tanpa menghakimi. Hal ini dapat membangun empati dan hubungan yang lebih kuat.

3. Belajar mendengar kondisi bukan hanya mendengar manusia. Selanjutnya mendengarkan suara dari dalam diri Pelatih kehidupan intuitif, Mimi Whittaker mengatakan orang dengan kecerdasan emosional tinggi aktif mendengarkan suara dari dalam diri.  "Dengan mendengarkan suara hati yang lembut di dalam diri, mereka percaya bahwa hidup terjadi untuk mereka, bukan melawan mereka," kata Mimi. 4. Menulis jurnal Menulis membantu seseorang mereka mengenali perasaan dan melihat perkembangan diri.

5. Berhenti sejenak dan berpikir sebelum merespons, karena kata-kata untuk menggambarkan emosi itu terbatas dan sering disalahartikan, orang dengan kecerdasan emosional tinggi berusaha melatih diri untuk mengenali dan menamai emosi. Konsultan karier dan kehidupan, Ruth Schimel, Ph.D.,  mengatakan emosi tersebut mencakup apa yang mereka rasakan maupun emosi dari orang lain. Selain itu, saat berbicara dengan orang lain, mereka menggunakan keterampilan mendengarkan yang empatik untuk menunjukkan bahwa mereka memahami perasaan lawan bicara.

6. Pernapasan dalam Konselor Audrey Tait mengatakan orang dengan kecerdasan tinggi terbiasa melakukan pernapasan dalam. "Mereka membiasakan diri untuk melakukan pernapasan dalam (dari diafragma) setiap hari, agar tetap tenang dan sadar," kata Audrey. 

7. Berpikir sebelum menjawab pertanyaan Saat ditanya mengenai suatu hal, terutama yang terasa memiliki maksud tersembunyi, mereka tidak akan langsung menjawab. Pelatih karier Jeff Saperstein mengatakan orang dengan kecerdasan tinggi dapat bertanya balik mengenai maksud tertentu dibalik suatu pertanyaan. "Ini membantu mereka memahami konteks dan merespons dengan bijak, bukan defensif," kata Jeff. 

8.  Menganalisis perasaan Ketika merasa jengkel atau frustrasi, orang dengan kecerdasan tinggi akan bertanya pada diri mereka sendiri mengenai alasan mereka merasakan hal tersebut.  Misalnya, mereka sadar bahwa mereka kesal karena seseorang datang terlambat, dan bagi mereka, ketepatan waktu adalah bentuk rasa hormat. "Dengan memahami penyebab emosinya, mereka bisa lebih toleran dan tidak langsung berasumsi negatif," kata pelatih cinta dan NLP Erika Jordan.

9. Menyadari perkembangan diri Orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan meluangkan waktu setiap hari untuk memikirkan kembali perasaan, pikiran, dan tindakan mereka. Numerolog dan Chief Happiness Officer, NumroVani, Sidhharrth S. Kumaar, mengatakan orang-orang tersebut akan menanyakan kepada diri merka sendiri mengenai alasan mereka merasakan hal tersebut serta mengapa memberikan respons tersebut.