Banyak Wisatawan Mancanegara Terpesona Dengan Pesona Budaya Baduy

Binsar

Friday, 14-06-2019 | 21:14 pm

MDN
Seorang wisatawan di antara warga Suku Baduy Banten [ist]

Lebak, Inako –

Kesitimewaan, keunikan dan kekhasan yang terdapat dalam budaya masyarakat Badui, di Kabupaten Lebak, Provinis Banten, membuat sejumlah wisatawan dari berbagai negara merasa kepincut saat tiba di perkampungan Badui. Sejumlah turis asing mengaku, mereka tertarik dengan kehidupan masyarakat Badui yang penuh kedamaian dan patuh terhadap adat leluhur, serta menolak kehidupan modern.

"Kami merasa senang melihat warga Badui hidup penuh kerukunan dan kedamaian yang perlu dilestarikan masyarakat dunia," kata Christine Pheeney, seorang wisatawan asing warga Australia saat mengunjungi Badui di Kabupaten Lebak, Banten, Minggu.

Anak-anak wanita Suku Baduy Banten [ist]

 

Ia mengemukakan dirinya mengenal budaya masyarakat Badui yang tinggal di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak sekolah di bangku SMA. Bahkan, dirinya kini mengunjungi masyarakat Badui yang kedua kalinya ke Kabupaten Lebak.

Apa yang dikatakan Christine, tentu sesuai fakta yang ada. Selama ini, kehidupan masyarakat belum memang belum pernah dilanda konflik maupun perpecahan baik antarsesama warga Badui maupun warga luar Badui. Kehidupan mereka lebih mengedepankan kedamaian dan kecintaan terhadap lingkungan alam.

Selain itu juga kehidupan mereka cukup sederhana dan menolak modernisasi, sehingga permukiman masyarakat Badui tidak terdapat infrastuktur jalan, jembatan, sekolah, kesehatan, jaringan listrik, dan perabotan elektronika.

"Kami datang ke sini melakukan penelitian S-2 untuk mengambil makalah "Penyelidikan Para Guru Bersama Pancasila," kata mahasiswa Charles Darwin University itu.

Menurut dia, dirinya sebagai guru SD di Australia sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pancasila, sehingga mengunjungi masyarakat Badui.

Sebab, kehidupan masyarakat Badui sangat Pancasialis dengan penuh kedamaian, kerukunan, toleransi di tengah keberagaman perbedaan itu. "Kami berharap penelitian itu berjalan lancar," katanya.

Rumah masyarakat Baduy, Banten [ist]

 

Sementara itu, wisatawan asing warga Perancis Briggite dan Renauld mengatakan dirinya mengunjungi suku terasing di Kabupaten Lebak, Banten, untuk melakukan penelitian sosial tentang kerukunan masyarakat Badui.

Penelitian itu, kata dia, sebagai syarat untuk membuat tesis S-2. "Kami sangat tertarik dengan kehidupan masyarakat Badui dengan mempertahankan adat leluhurnya itu," kata guru SMA di Kota Paris itu.

Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah kini menggenjot sektor pariwisata guna mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Potensi pariwisata Lebak berpeluang mendunia diantaranya wisata Budaya Masyarakat Badui dan Pantai Sawarna. "Kami mendorong destinasi wisata Badui mendunia," katanya.

 

KOMENTAR