Batik Sampang Ikut Meriahkan APKASI Otonomi Expo 2021

Sampang, Inako

Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur turut meramaikan event Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2021 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC).

Acara APKASI Otonomi Expo 2021 dibuka secara hybrid oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (20/10/2021), dengan diikuti sebanyak 70 Kabupaten se Indonesia.

BACA JUGA: Update Virus Corona 21 Oktober 2021: Tambah 633 Kasus Baru

Sejumlah menteri turut mendampingi Presiden Jokowi, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Dalam kesempatan itu, Pemkab Sampang turut ambil bagian dengan menampilkan produk kerajinan batik dengan motif dan corak khas Kota Bahari, hasil olahan produk IKM, serta Ramuan Madura.

BACA JUGA:  Menteri Teten Minta Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Jadi Penggerak Ekonomi Umat

Bupati Sampang Slamet Junaidi mensupport event ini, karena dinilai selaras dengan tujuan awal di kepemimpinannya, bahwa ia ingin membranding Kabupaten Sampang agar dikenal lebih luas.

"Kabupaten Sampang cukup berpotensi, tapi promosinya harus terus digencarkan kepada khalayak luar dan kegiatan ini bukti keseriusan pemerintah daerah mewujudkan hal itu," ujar Slamet Junaidi.

Di sisi lain, dengan berpartisipasinya Kabupaten Sampang pada Apkasi Otonomi Expo 2021 dinilai dapat menjadi kerjasama perdagangan antar daerah.

BACA JUGA: KemenKopUKM dan Mabes Polri Koordinasi Terkait Kasus Perizinan Usaha Makanan Beku

"Kami akan terus berkomitmen memfasilitasi para pelaku usaha mulai dari proses produksi, packaging dan marketingnya," tutur pria yang akrab di sapa Haji Idi itu.

Sementara, Presiden Joko Widodo mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak melupakan pasar dalam negeri saat memperluas jangkauan ekspornya.

Sebab, Indonesia memiliki jumlah penduduk besar dan sangat potensial menjadi tujuan ekonomi.

BACA JUGA: Beberapa perusahaan tampaknya bersikeras untuk membuat pekerja kembali ke kantor

"Jangan lupakan pasar dalam negeri yang sangat potensial dan besar karena jumlah penduduk kita 270 juta dan kelas menengahnya betutumbuh pesat," kata Jokowi.

"Ini yang harus menjadi peluang memperkuat industri dalam negeri kita, jangan sampai pasar besar kita ini diambil produk negara lain," imbuhnya.