BI Borong SBN Senilai Rp 100 Triliun Demi Jaga Stabilitas Rupiah
Jakarta, Inako
Nilai tukar rupiah dalam dua pekan terakhir ini terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami anjlok. Bahkan pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (28/2/2020), rupiah mengalami koreksi 2,09 persen atau 293 poin dan bertengger di posisi Rp 14.318 per dolar AS.
Pelemahan rupiah ini merupakan dampak dari mewabahnya virus corona yang berpengaruh pada perkembangan ekonomi di Indonesia terutama di sektor pariwisata. Untuk menjaga agar rupiah tetap stabil sehingga tidak mengalami anjlok yang terlalu dalam, Bank Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp100 triliun untuk membeli surat berharga negara (SBN).
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
Terkait dengan kebijakan menjaga rupiah, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pihaknya telah melaksanakan tiga intervensi, yaitu menjual valas untuk mengendalikan pelemahan rupiah, domestic non-delivery forward (DNDF), dan membeli surat berharga negara (SBN) yang dilepas investor asing atau dari pasar sekunder.
"Tahun ini, secara keseluruhan [year to date], BI membeli dari pasar sekunder jumlahnya kurang lebih Rp100 triliun hingga 27 Februari," katanya di kompleks Bank Indonesia, Jumat (28/2/2020).
Menurut Perry, dari total Rp100 triliun, (SBN) sebesar Rp78 triliun sudah dibeli Bank Indonesia sejak akhir Januari atau saat merebaknya wabah virus Corona di Wuhan, China.
Dia menegaskan BI akan terus berada di pasar untuk menyetabilkan nilai tukar rupiah dan pasar keuangan, khususnya untuk obligasi pemerintah.
TAG#Bank Indonesia, #Rupiah, #Surat Berharga Negara, #SBN, #Nilai Tukar, #Virus Corona, #Perry Warjiyo
188648409
KOMENTAR