Bilangan Prima Terbesar di Dunia:  Revolusi Terbaru dalam Matematika

Sifi Masdi

Monday, 12-08-2024 | 15:07 pm

MDN
Ilustrasi Bilangan Prima [ist]

 

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Bilangan prima telah menjadi objek penelitian dan kekaguman bagi para matematikawan selama lebih dari 2.000 tahun. Sejak zaman matematikawan Yunani kuno seperti Euclid, manusia telah mencoba memahami sifat dan karakteristik unik dari bilangan-bilangan ini. Walaupun jumlah bilangan prima tak terhingga, upaya untuk menemukan bilangan prima terbesar terus berlanjut, dan baru-baru ini, pencapaian luar biasa di bidang ini telah tercapai.

 

Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat dibagi secara rata oleh 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima kecil yang kita kenal adalah 2, 3, 5, 7, dan seterusnya. Namun, menemukan bilangan prima dalam jumlah besar adalah tugas yang sangat sulit dan memerlukan komputasi yang luar biasa kompleks. 

 

Menurut teorema dasar aritmatika, setiap bilangan yang lebih besar dari 1 adalah bilangan prima atau kelipatan dari bilangan prima. "Bilangan prima adalah 'atom' dari teori bilangan," kata Thomas Kecker, seorang ahli matematika di Universitas Portsmouth, Inggris.  Bilangan prima dapat dianggap sebagai elemen dasar dalam dunia matematika, serupa dengan cara atom adalah elemen dasar dalam ilmu kimia.

 


 

BACA JUGA:

Ilmuwan Jepang Sukses Memproduksi Sel Secara Massal Untuk Sperma dan Sel Telur Menggunakan iPS Manusia 

Mineral Kritis adalah salah satu Mineral Yang Dibeli Amerika Serikat 

Mobil Terbang Tampil Memukau Pada Acara Pameran Teknologi Internasional di Tokyo 

Elon Musk  Berencana Bikin  Superkomputer xAI: Revolusi AI dengan Grok

 

 


 

Bilangan Prima Mersenne

Keunikan bilangan prima dibandingkan dengan atom adalah jumlahnya yang tak terhingga. Hal ini telah diketahui sejak zaman Euclid di Yunani kuno. Pencarian bilangan prima yang semakin besar telah menjadi tantangan yang memikat bagi banyak ahli matematika sepanjang sejarah.

 

Hingga saat ini, bilangan prima terbesar yang diketahui adalah 282.589.933-1. Bilangan ini ditemukan dengan mengalikan 2 dengan dirinya sendiri sebanyak 82.589.933 kali, kemudian dikurangi 1. Hasilnya adalah bilangan dengan 24.862.048 digit, melebihi rekor sebelumnya lebih dari 1,5 juta digit.

 

Bilangan prima terbesar ini dikenal sebagai bilangan prima Mersenne, yang dinamai dari seorang biksu Prancis, Marin Mersenne, yang meneliti bilangan ini lebih dari 350 tahun yang lalu. Bilangan prima Mersenne memiliki bentuk khusus, yaitu 2p -1, di mana p adalah bilangan prima.

 

 

 

 

Proses pencarian bilangan prima Mersenne melibatkan proyek komputasi terdistribusi yang disebut Great Internet Mersenne Prime Search (GIMPS). GIMPS adalah proyek yang melibatkan ribuan sukarelawan yang menjalankan perangkat lunak di komputer mereka untuk mencari bilangan prima Mersenne secara kolektif.

 

Sejak didirikan pada tahun 1996, GIMPS telah menjadi proyek komputasi terdistribusi yang paling lama berjalan dan terus beroperasi. Hingga saat ini, GIMPS telah menemukan 17 bilangan prima Mersenne, dengan empat di antaranya ditemukan oleh Curtis Cooper, seorang ahli matematika yang sekarang telah pensiun dari University of Central Missouri.

 

Penemuan Terbaru: M82589933

Bilangan prima terbesar saat ini, M82589933, ditemukan pada 7 Desember 2018 oleh Patrick Laroche, seorang profesional teknologi informasi. Laroche berhasil menemukannya setelah 12 hari komputasi tanpa henti di komputernya. Penemuan ini merupakan hasil dari upaya kolektif GIMPS yang melibatkan lebih dari 2,6 juta CPU yang bekerja bersama untuk melakukan sekitar 4 juta miliar kalkulasi per detik.

 

Thomas Kecker menekankan bahwa memeriksa apakah suatu bilangan besar adalah prima atau bukan, bisa memakan waktu yang sangat lama. Bahkan dengan algoritma tercanggih dan superkomputer terbaru, pengujian ini bisa memakan waktu lebih lama dari umur manusia. Namun, para ahli matematika telah mengembangkan strategi khusus untuk bilangan Mersenne, yang memungkinkan pengujian ini dilakukan lebih cepat dibandingkan bilangan prima lainnya.

 

Hingga tahun 2018, GIMPS secara konsisten menemukan bilangan prima Mersenne baru setiap dua tahun sekali. Namun, sejak itu, belum ada lagi penemuan baru. Kecker membandingkan situasi ini dengan menunggu letusan gunung berapi setelah lama tidak aktif – kita tahu bahwa letusan berikutnya mungkin terjadi kapan saja, tetapi kita tidak pernah tahu kapan tepatnya.

 

Pencarian bilangan prima terbesar adalah salah satu dari banyak misteri dalam matematika yang terus menarik perhatian dan dedikasi para ahli di seluruh dunia. Siapa tahu, mungkin di masa depan, kita akan melihat penemuan bilangan prima yang lebih besar lagi, yang akan memecahkan rekor M82589933.

 


 

 

 

 

 

KOMENTAR