BRI Akan Buyback, Beri Sinyal Positif ke Investor

Hila Bame

Thursday, 02-05-2024 | 11:17 am

MDN
Posisi Saham BRI Pukul 11.20 WIB Kamis (2/5/24)

 

JAKARTA, INAKORAN

Tujuan utama dari setiap buyback saham adalah untuk mendorong harga saham yang lebih tinggi. Ketika suatu saham dirasa terlalu rendah, pengurus ambil keputusan yang tepat untuk membelinya.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI) kembali melakukan proses pembelian saham kembali atau buyback setelah mengumumkan laporan keuangan kuartal I tahun 2024. Harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.


 

baca: 

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun, Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM


Dengan mempertimbangkan respon pasar tersebut, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 13 Maret 2023 lalu, BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham BBRI maksimum sebesar Rp 1,5 triliun yang prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya buyback lewat RUPST.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perseroan melakukan buyback untuk memberikan sinyal bahwa kondisi Perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan market.

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K, menyampaikan bahwa fokus manajemen adalah memastikan perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meskipun itu memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek.

"Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi", ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (2/5).

Seperti diketahui, akhir triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun. Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.

Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.

"BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB dikisaran 61%," jelas Sunarso.

"Dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati.

BRI akan lebih fokus merespon tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM," pungkas Sunarso.

 

 

TAG#BRI, #BUY BACK, #SAHAM, #MANDIRI

175781052

KOMENTAR