Bursa Dow Jones Turun Tajam 301,2 Poin Pada Pembukaan Perdagangan

Sifi Masdi

Monday, 23-03-2020 | 22:12 pm

MDN
Ilustrasi Bursa Dow Jones [ist]

New York, Inako

Bursa saham Amerika Serikat (AS) langsung dibuka anjlok pada perdagangan Senin (23/3/2020) yang dibuka pada  08:30 waktu setempat (20:30 WIB).

Hal ini dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar akan gagalnya kesepakatan antara kubu Republik dan Demokrat mengenai proposal stimulus untuk penanganan virus corona (Covid-19). Asal tahu saja saat ini AS menjadi negara ketiga terbesar mengalami infeksi virus corona setelah China dan Italia.

Kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan menjalankan program pembelian aset, tampaknya kurang diperhatikan oleh pelaku pasar.

Kekhawatiran itu tercermin dari perkembangan Indeks Dow Jones Industrial Average yang mengalami anjlok 301,2 poin (-1,6%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan kian memburuk menjadi 511,6 poin (-2,7%) selang 15 menit kemudian ke 18.656,6. Sementara Indeks Nasdaq drop 102,8 poin (-1,5%) ke 6.774,2 dan S&P 500 tertekan 64 poin (-2,7%) ke 2.248,27.

Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

"Meski Langkah The Fed menjadi bantuan yang tak terkira, satu-satunya cara agar pasar menemukan penguatan berkelanjutan adalah ketika ekonomi bisa hidup kembali, atau setidaknya ada jalur riil mengenai apa yang akan terjadi," tutur Paul Hickey, analis Bespoke Investment Group, dalam laporan risetnya, Senin (23/3/2020).,

Menurut Paul Hickey, saat ini pelaku pasar tidak peduli dengan  dengan pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mengatakan bahwa Kongres "sangat dekat" untuk meloloskan paket fiskal, yang harus didorong "hari ini."

"Kami akan menggunakan beberapa pendanaan yang kami miliki, tapi Kongres harus menyetujui tambahan anggaran hari ini agar kami bisa lanjut dan mendukung pekerja dan ekonomi Amerika," tutur Menkeu Steven Mnuchin.

Saat ini pelaku pasar di bursa saham mengharapkan agar  pemerintah AS mengeluarkan paket kebijakan ekonomi menyusul makin meluasnya wabah corona. Total penderita penyakit covid-19 itu telah melampaui angka 300.000, dan membunuh lebih dari 13.000 orang. Di AS saja, ada 30.000 orang yang terjangkit.

 

KOMENTAR