Cara Penangangan Covid-19 Belum Dapat Dukungan Efektif dari Masyarakat

Sifi Masdi

Monday, 11-05-2020 | 09:23 am

MDN
Ahli Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk [ist]

Jakarta, Inako

Pemerintah Indonesia telah melakukan metode penanganan pandemi Covid-19 seperti yang dilakukan sejumlah negara. Namun penanganan tersebut belum mendapat dukungan yang efektif dari masyarakat, misalnya soal kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau penggunaan masker.

BACA JUGA:  Ilmuwan  Sebut Virus Corona Mulai Tulari Manusia pada Oktober 2019: Tuduhan Trump Tak Terbukti

Hal ini diungkapkan oleh Ahli Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (10/5/2020). Ia mengatakan kebijakan pemerintah dalam menangani virus corona atau Covid-19 perlu mendapat dukungan dari masyarakat agar berjalan efektif.
Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.

 

Menurut Hamdi, setidaknya selama ini pemerintah telah melakukan lima metode penanganan Covid-19 seperti yang diterapkan di negara-negara lainnya. Dalam penerapannya, tinggal dilihat bagaimana penekanan, variasi, serta intensitasnya. 

BACA JUGA: Selama 19 Hari PSBB, Polresta Tangerang Keluarkan 6.458 Teguran Simpatik

"Pemerintah sudah melakukan kelimanya, tinggal sekarang kelima metode ini perlu dukungan perilaku masyarakat, karena kebijakan ini objek dan subjeknya orang, yang berperilakunya manusia," kata Hamdi.

Pertama, soal komunikasi risiko. Hamdi mengatakan, pemerintah harus memastikan bahwa komunikasi kemasyarakatan tentang Covid-19 ini sampai secara proporsional, tepat, akurat sehingga tidak ada info yang simpang siur dan keliru. Informasi yang disampaikan terkait Covid-19 tidak boleh tidak boleh bias dan menakut-nakuti sehingga orang menjadi paranoid serta stress berlebihan.

BACA JUGA: DKI Jakarta Amburadul Salurkan Bansos dan BLT

Kedua, soal aspek higienitas terkait protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, menjaga kebersihan pribadi, dan lingkungan harus maksimal. 

Ketiga, penerapan pembatasan fisik dengan istilah social atau physical distancing yang terdiri dari beberapa variasi juga harus ketat. Mulai dari lockdown hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dipilih Indonesia. 

BACA JUGA: Cegah Tumpah Tindih, Pemkab Validasi Data Penerima Bansos Corona

Keempat, kebijakan untuk mempercepat tes massal Covid-19 seluas-luasnya untuk mengetahui pemetaan daerah mana yang masuk kategori zona merah, kuning, atau hijau. Tujuannya agar diketahui daerah bersangkutan perlu ditutup atau tidak.

BACA JUGA: Masalah Daya Saing dan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan yang Semakin Multi-dimensional

Kelima, soal terapi medis, antara lain soal pengobatan, kelengkapan alat pelindung diri (APD), alat bantuan medis, hingga memaksimalkan rumah sakit.


 

KOMENTAR