Cegah Corona, Ulama Saudi Izinkan Suami-Istri Pisah Ranjang Untuk Sementara

Binsar

Friday, 03-04-2020 | 15:12 pm

MDN
Sheikh Abdullah al-Mutlaq [ist]

Riyadh, Inako

Wabah virus corona mulai memasuki rana privat antara suami-istri. Salah satunya yakni soal apakah suami-istri masih boleh tidur di ranjang yang sama di saat salah satunya dicurigai terpapar virus corona.

Baca Juga: Arab Saudi Keluarkan Larangan Umrah Bagi Jemaah Indonesia dan Negara Lain

Persoalan ini muncul ke permukaan saat seorang warga Arab Saudi mengajukan pertanyaan kepada seorang ulama besar di negara itu, Sheikh Abdullah al-Mutlaq dalam acara perilisan dekrit keagamaan di stasiun televisi yang dikelola pemerintah Arab Saudi, belum lama ini.

 

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi memang melibakltan para ulama dalam upaya memerangi pandemi virus corona di negara itu.

Mereka ditugaskan pemerintah untuk memberi ceramah untuk mengedukasi masyarakat terkait cara yang efektif menghentikan penyebaran virus.

Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Minta Pemerintah Sosialisasikan Keputusan Pemerintah Arab Saudi Terkait Penangguhan Penerbitan Visa Umrah

Seorang wanita bertanya, apakah dia masih boleh memenuhi hak suaminya saat dia khawatir terinfeksi corona atau hak suaminya itu diberikan kepada istri kedua.

Atas pertanyaan itu, Sheikh Abdullah al-Mutlaq menjawab bahwa dia berhak menendang suaminya keluar dari ranjang atau tempat tidur jika sang suami tidak mematuhi aturan social distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19.  

 

Terkait pelibatan ulama dalam mencegah penyebaran corona, banyak pihak yang menilai hal itu sebagai sebuah terobosan besar dalam kehidupan Kerajaan Arab Saudi.

Ayham Kamel, Kepala Timur Tengah dan Afrika Utara di lembaga konsultasi Eurasia Group. Ia memuji otoritas Arab Suadi yang dia nilai sangat efektif dalam menangani krisis COVID-19 hingga saat ini.

Baca Juga: Cegah Anaknya Menikah, Sejumlah Orangtua di Arab Saudi Dikecam

Sekdear informasi, hingga Jumat (3/4/2020), jumlah kasus virus corona di Arab mencapai 1.885 kasus COVID-19 dengan 21 orang di antaranya telah meninggal, sementara 328 pasien telah berhasil disembuhkan.

KOMENTAR