CEO JPMorgan Dimon bercanda bahwa banknya akan bertahan lebih lama dari Partai Komunis China

Hila Bame

Wednesday, 24-11-2021 | 04:16 am

MDN
Jamie Dimon, ketua & CEO JP Morgan Chase & Co., bersaksi di Capitol Hill di Washington, AS, 10 April 2019. REUTERS/Aaron P. Bernstein

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Chief Executive Officer JPMorgan Chase and Co Jamie Dimon bercanda bahwa banknya akan bertahan lebih lama dari Partai Komunis China saat berbicara di Boston Selasa.

Sambil mengulangi komitmen banknya untuk melakukan bisnis di China, Dimon berkata: "Saya membuat lelucon beberapa hari yang lalu bahwa Partai Komunis merayakan tahun ke-100 - begitu juga JPMorgan. Saya berani bertaruh bahwa kami bertahan lebih lama."

Dimon menambahkan: "Saya tidak bisa mengatakan itu di China. Mereka mungkin tetap mendengarkan."


BACA:  

Jay-Z memimpin daftar artis yang paling banyak dinominasikan dalam sejarah Grammy


JPMorgan telah beroperasi di China sejak tahun 1921, tahun yang sama Partai Komunis didirikan di sana. Awal tahun ini, ia mendapat persetujuan dari regulator China untuk sepenuhnya memiliki usaha sekuritas China.

Berbicara sebagai bagian dari serangkaian wawancara CEO Boston College, Dimon menawarkan pandangannya tentang berbagai topik.

Dimon mengharapkan inflasi dari masalah rantai pasokan akan terbukti cepat berlalu tetapi harga minyak dan upah yang lebih tinggi tidak akan hilang, katanya. Dia mengantisipasi satu atau dua poin persentase dari laju inflasi AS 5 persen baru-baru ini akan memudar karena harga barang-barang seperti mobil bekas dan kayu berhenti naik.

"Ada hal-hal lain yang mungkin tidak sementara," kata Dimon. "Saya tidak berpikir harga minyak akan turun."

Dimon memperkirakan ada sekitar sepertiga kemungkinan bahwa inflasi akan cukup kecil untuk membawa kenaikan moderat dalam suku bunga pasar yang tidak mendorong ekonomi ke dalam resesi. Ada peluang yang sama bahwa inflasi akan naik lebih tinggi dan mendorong Federal Reserve untuk menarik dukungan bagi ekonomi, mungkin menyebabkan resesi ringan, katanya.

Dimon juga menggambarkan ekonomi AS sebagai "booming."

"Konsumen dan bisnis dalam kondisi keuangan yang baik dan masih ada lebih banyak stimulus moneter dan fiskal yang akan datang," katanya.

Ditanya tentang cryptocurrency, Dimon mengulangi peringatan sebelumnya kepada pembeli. "Ini bukan benar-benar mata uang," kata Dimon, menyebut mereka "token kripto" tanpa nilai intrinsik yang harganya naik karena spekulasi yang didorong oleh pembayaran stimulus pemerintah.

"Ini histeria," katanya.

 

Sumber:  Reuters

 

KOMENTAR