CEO Nippon Steel Bertekad Melawan Intervensi Biden di Sektor Baja AS

Jakarta, Inakoran
CEO Nippon Steel Corp. Eiji Hashimoto, Selasa (7/1) mengecam keputusan Presiden AS Joe Biden yang memblokir akuisisi United States Steel Corp. senilai $14,1 miliar. Ia yakin perintah pemblokiran itu bermotif politik, karena itu ia menegaskan kembali bahwa perusahaan akan berusaha untuk membatalkannya di pengadilan.
"Peninjauan kesepakatan oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat tidak dilakukan dengan benar karena intervensi ilegal Presiden Biden," kata Hashimoto, yang juga ketua Nippon Steel, dalam konferensi pers di Tokyo, melansir Kyodonews.
"Kami tidak akan pernah menerima ini," tegas Hashimoto.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Nippon Steel mengatakan telah mengajukan gugatan hukum yang berupaya membatalkan perintah Biden. Mereka berpendapat presiden mengabaikan aturan hukum untuk mendapatkan dukungan dari serikat pekerja United Steelworkers, yang merupakan pendukung utama Partai Demokrat yang menentang pengambilalihan oleh perusahaan Jepang tersebut.
Hashimoto mengatakan gugatan itu akan menunjukkan bahwa keputusan Biden tidak dibuat atas dasar keamanan nasional, meskipun ia bersikeras sebaliknya.
"Ada kemungkinan kami bisa menang," katanya, seraya menambahkan bahwa ia tidak mempertimbangkan alternatif apa pun terhadap rencana akuisisi saat ini.
"Kami tidak akan pernah menyerah untuk mengembangkan operasi kami di AS. Tidak ada alasan atau kebutuhan untuk itu," kata Hashimoto, seraya menyebutkan permintaan yang terus meningkat untuk baja bermutu tinggi yang digunakan dalam kendaraan listrik dan aplikasi lainnya. "Ini adalah cara terbaik bagi kami."
Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari, juga secara terbuka menentang kesepakatan yang diumumkan pada Desember 2023 oleh produsen baja terbesar di Jepang dan produsen AS yang lebih kecil.
"Mengapa mereka ingin menjual US Steel sekarang ketika tarif akan membuatnya menjadi perusahaan yang jauh lebih menguntungkan dan bernilai? Bukankah menyenangkan jika US Steel, yang pernah menjadi perusahaan terbesar di dunia, memimpin gerakan menuju kehebatan lagi?" Trump memposting di platform Truth Social miliknya pada hari Senin. "Semuanya dapat terjadi dengan sangat cepat!"
Hashimoto mengatakan kesepakatan yang direncanakan itu sejalan dengan kebijakan yang dianjurkan oleh Trump karena investasi Nippon Steel akan memperkuat sektor manufaktur AS. Ia berharap presiden terpilih akan mengubah pendiriannya mengenai pengambilalihan itu.
Perusahaan Jepang itu juga menggugat saingannya Cleveland-Cliffs Inc., CEO-nya Lourenco Goncalves dan pemimpin serikat pekerja United Steelworkers David McCall dalam gugatan terpisah, dengan tuduhan mereka berkolusi untuk memblokir akuisisi US Steel oleh pihak mana pun selain Cleveland-Cliffs.
.jpg)
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin, Goncalves menyebut gugatan tersebut "sama sekali tidak berdasar" dan berkata, "Nippon Steel dan US Steel terus menyalahkan satu sama lain dalam upaya putus asa untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri."
McCall juga menolak klaim Nippon Steel sebagai tidak berdasar
Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya dan mitranya dari AS Antony Blinken bertukar pandangan tentang tawaran akuisisi Nippon Steel dan menegaskan pentingnya hubungan komersial bilateral, termasuk investasi AS oleh perusahaan-perusahaan Jepang, dalam pertemuan di Tokyo pada hari Selasa, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.
Iwaya mengatakan dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut bahwa ia menyampaikan kepada Blinken bahwa sangat disesalkan bahwa Biden memblokir kesepakatan tersebut dengan alasan keamanan nasional dan mendesak pemerintah AS untuk menghilangkan kekhawatiran yang berkembang di kalangan komunitas bisnis Jepang atas investasi bilateral di masa mendatang.
Berbicara kepada wartawan setelah pembicaraan mereka, Blinken mengatakan, “Perekonomian kita saling terkait erat. Kita adalah investor terbesar dalam perekonomian masing-masing." Ia menekankan bahwa kedua negara akan terus bekerja sama untuk membangun rantai pasokan yang lebih kuat.

KOMENTAR