China Akan Lindungi Taiwan Dengan Dua Kapal Induk

Binsar

Saturday, 21-12-2019 | 07:30 am

MDN

Beijing, Inako

Pemerintah China menegaskan, Beijing akan melindungi Taiwan dari percobaan intervensi kekuatan negara manapun. Untuk itu, saat ini Beijing dilaporkan telah mensiagakan dua kapal induk buatan dalam negeri, untuk mencegah pihak-pihak tertentu yang hendak mengacaukan keamanan Taiwan.

Kedua kapal induk tersebut masing-masing Shandong, yang baru saja diresmikan dan saudara tuanya Liaoning. Kedua kapal induk itu dipastikan siaga satu dalam mencegah militer asing mengakses Taiwan jika terjadi perang.

Belum lama ini, para pakar pertahanan China menjabarkan kemungkinan tugas kapal induk Shandong dalam sebuah majalah militer yang berbasis di Beijing, Naval and Merchant Ships.

Menurut para analisis itu, kedua kapal induk itu akan diandalkan Beijing untuk memblokir pesawat pengebom (bomber) Amerika Serikat (AS) dan kapal perang Jepang pergi memberikan bantuan pasukan kepada Taiwan.

"(Tugas utama) yang lain dari (kelompok tempur kapal induk) adalah untuk menghentikan bomber jarak jauh AS lepas landas dari pangkalan Angkatan Laut di Guam. Ini akan mencegah pesawat Amerika yang menargetkan formasi transportasi pendaratan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) dan kapal selam China," tulis majalah tersebut.

Beijing masih menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang harus dipersatukan dengan daratan China secara paksa, jika perlu.

Menurut majalah militer itu, selain Liaoning dan Shandong, kelompok tempur dua kapal induk itu akan mencakup dua kapal perusak Type 055—kapal perusak paling canggih di kawasan itu—, empat fregat Type 054; enam fregat dengan rudal berpemandu, serta satu kapal suplai dan tiga kapal selam nuklir Type 093B.

Pakar pertahanan yang berbasis di Hong Kong, Song Zhongping, mengatakan kelompok tempur kapal induk China akan membantu PLA memperluas jangkauan tempurnya dari pantai daratan China ke wilayah udara di sekitar Taiwan.

"Memblokir akses armada AS dan Jepang ke Taiwan adalah misi utama PLA," kata Song, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (21/12/2019).

Pakar militer yang bermarkas di Beijing, Zhou Chenming, sependapat dengan analisis seperti itu. Menurutnya, kelompok tempur dua kapal induk akan memberi PLA perisai yang lebih besar dan memungkinkannya menangkis setiap armada asing yang bermaksud melakukan intervensi di Taiwan.

"Bersama-sama kedua kapal induk akan dapat meluncurkan hampir 30 jet tempur J-15 berbasis kapal induk untuk menargetkan setiap pesawat tempur dari kelompok tempur kapal induk Amerika, yang secara efektif akan mengurangi kekuatan numerik (pasukan Amerika)," kata Zhou.

"Tapi kelompok tempur dua kapal induk adalah murni formasi tempur defensif—itu tidak cukup kuat untuk menyerang negara-negara lain di kawasan itu, terutama ketika berhadapan dengan kelompok-kelompok tempur kapal induk Amerika," paparnya.

Dia mengatakan Beijing melihat Taiwan sebagai salah satu "kepentingan nasional inti"."Dan tidak akan berusaha keras untuk mempertahankan integritas wilayahnya jika Taiwan mengambil tindakan nyata untuk mendeklarasikan kemerdekaan," katanya.

Selain Taiwan, kapal induk Shandong akan fokus pada perairan yang disengketakan di Laut China Selatan.

"Kelompok serangan pesawat yang dipimpin oleh Shandong akan dikerahkan ke Laut China Selatan. Sangat mungkin bahwa mereka akan bertemu langsung dengan kapal-kapal militer asing," bunyi komentar akun media sosial surat kabar People's Daily, media yang berafiliasi dengan Partai Komunis China.

"Shandong dirancang untuk mencapai dominasi udara dan laut," lanjut komentar surat kabar tersebut.

TAG#kapal induk, #china, #taiwan

188641974

KOMENTAR