China Kembangkan Mobil Listrik, Jokowi: Bagaimana dengan Kita?

Hila Bame

Friday, 03-08-2018 | 20:07 pm

MDN
Presiden Joko Widodo di GIIAS 2018 [ist.]

Jakarta, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan agar pelaku industri otomotif  di Indonesia bekerja keras dan terus berinovasi untuk menghadirkan produk yang ramah lingkungan berbasis listrik, bahkan China ingin menjadi terdepan dalam pengembangan otomotive serupa.

Jokowi mengungkapkan hal itu di akun Instagram @jokowi pada Jumat (3/8/2018). Sebelumnya, pada Kamis (2/8/2018), Jokowi meresmikan

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang.

Jokowi juga menyampaikan di akun Instagram-nya bahwa Prancis dan Inggris pada tahun lalu menyatakan akan melarang penjualan mobil nonlistrik pada 2040, dan China bertekad jadi yang terdepan di dunia dalam mengembangkan mobil listrik.

“Bagaimana dengan kita? Negara kita bagian dari rantai produksi industri otomotif global. Tren yang sudah dimulai di negara-negara maju, masuk ke negara tetangga, hanya tinggal menunggu waktu untuk sampai ke Indonesia.”

Saat ini Indonesia membutuhkan inovasi berupa implementasi biodiesel 20% atau B20 dengan menghadirkan lebih banyak kendaraan yang ramah lingkungan.

Dikatakan, Brasil tahun 1970 sudah bisa menerapkan kendaraan berbahan bakar 100 persen bioethanol dari produk lokal gula tebu.

“Masak kita yang punya produksi sawit jutaan ton tidak bisa? Dengan implementasi B20, penghematan devisa kita hampir USD6 miliar dan harga minyak sawit Indonesia juga akan terangkat hingga USD100 per ton.”

Berikut unggahan Jokowi:

 Jokowi: Pemerintah Prancis dan Inggris tahun lalu menyatakan hendak melarang penjualan mobil nonlistrik di kedua negara itu mulai tahun 2040 mendatang. Lalu pemerintah Tiongkok bertekad jadi yang terdepan di dunia dalam mengembangkan mobil listrik.

Bagaimana dengan kita? Negara kita bagian dari rantai produksi industri otomotif global. Tren yang sudah dimulai di negara-negara maju, masuk ke negara tetangga, hanya tinggal menunggu waktu untuk sampai ke Indonesia.

Pada pembukaan pameran otomotif  Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 di Tangerang, siang tadi, saya mengingatkan para pelaku industri otomotif untuk bekerja keras dan terus berinovasi. Saat ini Indonesia membutuhkan inovasi berupa implementasi biodiesel 20 persen atau B20 dengan menghadirkan lebih banyak kendaraan yang ramah lingkungan.

Brasil tahun 1970 sudah bisa menerapkan kendaraan berbahan bakar 100 persen bioethanol dari produk lokal gula tebu. Masak kita yang punya produksi sawit jutaan ton tidak bisa? Dengan implementasi B20, penghematan devisa kita hampir USD6 miliar dan harga minyak sawit Indonesia juga akan terangkat hingga USD100 per ton.

KOMENTAR