Coronavirus tidak bermutasi menjadi lebih berbahaya, kata WHO

Hila Bame

Thursday, 04-06-2020 | 06:46 am

MDN
Ahli epidemiologi penyakit menular WHO, Dr. Maria Van Kerkhove. 

 

Jakarta, Inako

Virus corona tidak bermutasi menjadi lebih berbahaya, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan Rabu.

Para ilmuwan di seluruh dunia yang mempelajari virus itu belum menemukan virus itu bermutasi dengan cara yang bisa menimbulkan ancaman baru, karena beberapa pejabat kesehatan khawatir sejak awal, kata ahli epidemiologi penyakit menular WHO, Dr. Maria Van Kerkhove. 

BACA JUGA:  

Update  Positif Virus Corona 3 Juni 2020: 28.233 Kasus

“Ada perubahan normal pada virus ini yang orang harapkan dari waktu ke waktu,” katanya, merujuk pada cara di mana virus RNA seperti flu dan virus corona bermutasi. "Sejauh ini tidak ada perubahan yang mengindikasikan bahwa virus itu sendiri berubah dalam hal kemampuannya untuk menularkan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah."

Tapi COVID-19 terus menghancurkan dunia, dengan wabah sekarang pindah ke negara-negara miskin seperti Meksiko dan Brasil setelah menghancurkan negara-negara kaya seperti Italia dan Amerika Serikat.

Van Kerkhove mengatakan kelelahan terkunci dan relaksasi kebersihan sosial masih bisa menimbulkan ancaman yang signifikan, memperingatkan bahwa pandemi itu "masih jauh dari selesai."

“Orang menjadi lelah. Sangat sulit untuk mempertahankan semua langkah-langkah ini dan kita harus tetap kuat dan waspada - untuk melibatkan pemerintah sepenuhnya dan orang-orang terlibat penuh ketika kuncian ini terdaftar, "tambahnya. "Itu harus dilakukan dengan lambat."

Van Kerkove memperingatkan bahwa wabah dapat memaksa kembalinya kuncian yang tidak menyenangkan dan merusak secara ekonomi.

"Dalam beberapa situasi, langkah-langkah ini, kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial, mungkin perlu diperkenalkan kembali dan itu mungkin membuat orang frustasi, yang benar-benar dapat dimengerti," lanjutnya. "Dan itu bisa membuat virus lebih berbahaya karena orang menjadi puas diri."

Di AS, protes nasional seputar kematian George Floyd telah membuat langkah-langkah sosial menjauhkan, dengan kerumunan besar berkumpul di kota-kota.

Sementara protes telah membawa kekhawatiran akan lonjakan COVID-19 kasus dalam beberapa minggu mendatang, Gubernur Andrew Cuomo pada hari Rabu menyampaikan ramalan cerah untuk virus di New York, mengatakan makan malam di luar ruangan dapat kembali ke kota pada akhir Juni selama Fase 2 pembukaan kembali.

 

 

 

 

 

TAG#WHO, #MARIA VAN KERKHOVE, #AS

182253688

KOMENTAR