Curhat Presiden Dimarahi Petani dan Ibu-ibu Gara-gara Harga Beras

Timoteus Duang

Saturday, 16-03-2024 | 12:01 pm

MDN
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat meninjau kompleks pergudangan bulog Bakaran Batu, Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (15/3/2024). FOTO: Tangkapan Layar Tayang YouTube Sekretariat Presiden

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Presiden Jokowi mengaku pemerintah dilema dalam menjaga keseimbangan harga pangan beras.

 

Jika beras mahal, masyarakat akan dirugikan. Tapi jika terlalu murah, para petanilah yang akan dirugikan.

Presiden menyebut, pemerintah mengalami kesulitan untuk mencari keseimbangan harga agar tidak merugikan salah satu pihak.

“Ketika harga beras turun, saya tu dimarahi petani,” ujar Jokowi saat meninjau kompleks pergudangan bulog Bakaran Batu, Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (15/3/2024), dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Bitcoin Bikin El Salvador Jadi Negara Terkaya

“Tapi kalau beras naik, dimarahin ibu-ibu. Benar nggak? Sulitnya pemerintah di situ. Mencari keseimbangan.”  

Jika harga beras naik, cerita Presiden, para petani di sawah merasa senang dan mengucapkan terima kasih pada pemerintah.

Tetapi pada saat yang sama, ibu-ibu di pasar akan memprotes. “Pak gimana nih, harga beras Pak?” ujar Jokowi meniru protes ibu-ibu di pasar.

Baca juga: NEOM Luncurkan Proyek Komunitas Golf Eksklusif di Pesisir Teluk Aqaba

Belakangan ini, keluhan mahalnya harga beras muncul di mana-mana.

Bansos beras yang jor-joran dikeluarkan menjelang Pemilu 2024 dituding sebagai salah satu penyebab karena mengurangi cadangan beras pemerintah.  

Diperlukan langkah cepat dan tepat untuk mengendalikan harga dan memastikan stok aman.  

 

KOMENTAR