Bitcoin Bikin El Salvador Jadi Negara Terkaya

Sifi Masdi

Saturday, 16-03-2024 | 10:42 am

MDN
Mata ung kripto Bitcoin [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako 

 

El Salvador, sebuah negara kecil yang padat di Amerika Tengah, telah merasakan berkah dari kenaikan harga Bitcoin yang signifikan. Negara ini telah mengakomodir peredaran Bitcoin dalam jumlah besar dan menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran sah sejak September 2021.

 

BACA JUGA:  NEOM Luncurkan Proyek Komunitas Golf Eksklusif di Pesisir Teluk Aqaba

 

Presiden El Salvador, Nayib Bukele, mengumumkan pada November 2022 bahwa pemerintah mulai membeli 1 BTC per hari. Keputusan kontroversial ini tampaknya tidak sia-sia. Saat ini, Bitcoin yang dipegang oleh pemerintah El Salvador bernilai lebih dari US$ 150 juta, terdiri dari lebih dari 2.000 BTC.

 

 

 

Meski memiliki jumlah Bitcoin yang besar, Presiden Bukele menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk menjual kepemilikan mata uang kripto tersebut. Ini berpotensi memberikan keuntungan lebih jika harga BTC terus meningkat.

 

Langkah ini telah mendapat pujian dari para pakar, yang percaya bahwa ini dapat membawa El Salvador menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Tim Draper, seorang kapitalis ventura berbasis di Silicon Valley, mengatakan bahwa El Salvador sedang berkembang menjadi negara yang inovatif dan akan menjadi salah satu tempat paling menarik untuk ditinggali.

 

BACA JUGA: Warren Buffet Sebut Bitcoin sebagai “Racun Tikus”

 

Draper bahkan berpendapat bahwa jika harga Bitcoin mencapai US$ 100.000, El Salvador dapat melunasi pinjamannya kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Pendiri dan CEO CrossFi, Alexander Mamasidikov, juga optimis bahwa El Salvador dapat menjadi negara mandiri secara finansial dan dapat fokus penuh pada masalah internal.

 

Keputusan Presiden Bukele untuk tidak menjual kepemilikan Bitcoin pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada sebagian kecil populasi El Salvador yang telah menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran. El Salvador telah meninggalkan Dolar sebagai mata uang cadangan pada tahun 2021, dan Mamasidikov meyakini bahwa penggunaan BTC akan meningkatkan kekayaan negara tersebut di masa depan.

 

Salah satu alasan pemerintah El Salvador menahan penjualan mata uang kripto tersebut adalah untuk tidak merusak kepercayaan pada inisiatif Bitcoin di negara tersebut. Meski banyak warga El Salvador telah menggunakan Bitcoin, pemahaman dasar tentang konsep tersebut masih terbatas. Menahan penjualan Bitcoin oleh pemerintah merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang Bitcoin di negara tersebut.

 

BACA JUGA:  Kendaraan Listrik dan Prospek Nikel Indonesia atasi Ancaman Iklim

 

Pada perdagangan pagi ini, Sabtu (16/3/2024), Bitcoin bertengger di harga $58,392 atau sekitar Rp 1,093.369.600 (Rp 1,09 miliar) per satu Bitcoin. Ini menunjukkan potensi besar bagi El Salvador jika mereka terus mempertahankan dan meningkatkan investasi mereka dalam Bitcoin.


 

KOMENTAR