Di Hadapan Putin, Kim Jong Un Pastikan Korea Utara Dukung Rusia

Binsar

Thursday, 14-09-2023 | 11:22 am

MDN
Kim Jong Un memastikan negaranya mendukung penuh Rusia dalam perang melawan Ukraina. Dukungan tersebut disampaikan Kim saat berdialog dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rabu (13/9) [ist]

 

 

Kantor berita Rusia Tass, melaporkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memastikan negaranya mendukung penuh Rusia dalam perang melawan Ukraina. Dukungan tersebut disampaikan Kim saat berdialog dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rabu (13/9).

Kim dan Putin menggelar diskusi di pusat peluncuran ruang angkasa Vostochny Cosmodrome di Timur Jauh Rusia. Kepada Putin, Kim mengatakan bahwa Moskow sedang melakukan perjuangan suci, untuk menjamin keamanannya sambil memerangi kekuatan hegemonik yang menentang Rusia.

Melansir Kyodonews, Kim mengatakan bahwa hubungan bilateral dengan Rusia adalah prioritas utama bagi negara kita saat ini dan bahwa pembicaraannya dengan Putin akan menjadi dorongan untuk mengubah hubungan persahabatan tradisional menjadi hubungan kerja sama strategis.

Baik Kim maupun Putin berkomentar bahwa pertemuan mereka berlangsung pada waktu yang istimewa. Pasalnya, tahun ini hubungan diplomatik kedua negara genap berusia 75 tahun.

 

 

Kedua pemimpin bertemu untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, dan keduanya sedang berupaya memperluas kerja sama militer di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Putin dan Kim membahas peluang kerja sama dalam bidang luar angkasa, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov di televisi Rossiya-1, Tass melaporkan.

Penyediaan senjata, amunisi dan teknologi Korea Utara untuk mendukung upaya perang Moskow kemungkinan besar akan menjadi agenda utama KTT tersebut, kata sumber yang dekat dengan pihak berwenang Rusia sebelum pertemuan.

Di pihak Korea Utara, Kim ingin agar Rusia menyediakan satelit canggih dan teknologi kapal selam bertenaga nuklir, The New York Times melaporkan pada 4 September, mengutip pejabat AS dan sekutunya.

Selama pembicaraannya dengan Kim, Putin mengungkapkan kebanggaan Rusia dalam mengembangkan industri luar angkasa, menurut Tass, menyoroti pentingnya pilihan mereka untuk bertemu di pusat peluncuran luar angkasa.

Korea Utara gagal menempatkan satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit pada bulan Mei dan Agustus.

Menurut Tass, pembicaraan Putin-Kim, termasuk makan malam setelahnya, berlangsung lebih dari lima jam.

Pertemuan tersebut bertepatan dengan peluncuran dua rudal balistik jarak pendek Korea Utara ke arah Laut Jepang pada hari yang sama. Meskipun tidak ada satupun yang mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang, Jepang mengajukan protes sebagai tanggapannya.

Kantor Berita Pusat resmi Korea mengatakan Kim tiba di stasiun Khasan di sisi perbatasan Rusia dengan kereta khusus pada Selasa pagi.

Pada upacara penyambutan yang diadakan di stasiun tersebut, Kim, seperti dikutip KCNA, mengatakan bahwa kunjungan tersebut, perjalanan luar negeri pertamanya sejak merebaknya virus corona, jelas menunjukkan fokus Korea Utara pada kepentingan strategis hubungan dengan Rusia.

 

 

Kim dijadwalkan mengunjungi pabrik yang memproduksi pesawat tempur Sukhoi dan pesawat lainnya di Komsomolsk-on-Amur di wilayah Khabarovsk setelah pembicaraan dengan Putin, menurut sumber tersebut.

Kedua pemimpin terakhir kali bertemu di Vladivostok pada April 2019. Sejak melancarkan perang terhadap Ukraina pada Februari 2022, Moskow telah mendapat sanksi dari negara-negara Kelompok Tujuh dan negara-negara lain yang berpikiran sama. Sanksi tersebut mencakup larangan ekspor teknologi mutakhir ke Rusia, dan pembekuan aset individu dan bank Rusia.

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu keamanannya di Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan, telah meningkatkan kolaborasi pertahanan trilateral mereka dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

Kim terakhir kali mengadakan pembicaraan dengan pemimpin asing pada Juni 2019 ketika ia bertemu dengan pemimpin AS saat itu. Presiden Donald Trump di desa gencatan senjata antar-Korea di Panmunjeom.

 

 

KOMENTAR