Diduga Bermasalah, 12 Unit Rumah di Lokasi Transmigrasi Abdya Minta Diselidiki

Inakoran

Saturday, 12-05-2018 | 21:40 pm

MDN
Salah satu lokasi transmigrasi lokal di Aceh Barat

Blangpidie, Inako –

Pihak kepolisian Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diminta melakukan penyelidikan terhadap 12 unit rumah yang berdiri di lokasi transmigrasi lokal di Desa Simpang Gadeng, Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya.

Menurut mantan Kepala Desa Simpang Gadeng, Syarifuddin, di Blangpidie, Jumat, ke-12 unit rumah transmigrasi tersebut dibangun 2016 pada lahan perkebunan kelapa sawit yang diduga tanahnya milik pengusaha.

"Ke-12 unit rumah transmigrasi itu mulai ditempati warga 2017. Saya selaku Kepala Desa Simpang Gadeng waktu itu sangat kecewa dengan kehadiran rumah transmigrasi itu, karena manfaatnya bukan untuk warga Babahrot, melainkan ditempati oleh warga Kecamatan Jumpa," ujarnya.

Ia berkata, warga Kecamatan Jumpa yang berdomisili rumah transmigrasi yang dibangun pada lahan kelapa sawit itu merupakan pekerja kebun milik pengusaha dan kuat dugaan memiliki hubungan famili dengan pemilik lahan sawit tersebut.

Padahal, sambung dia, masih banyak warga Desa Simpang Gadeng, Kecamatan Babahrot yang hidup dibawah garis kemiskinan, tapi kenapa rumah transmigrasi tersebut ditempati oleh warga kecamatan lain.

"Kemudian belakangan ini kami ketahui bahwa warga yang berdomisili di rumah-rumah itu tidak sesuai dengan surat keputusan Bupati Abdya. Ini hal yang tidak kami inginkan," ungkapnya.

Anehnya lagi, kata Syarifuddin, pada saat pertama pembangunan rumah transmigrasi tersebut pihak dinas terkait pernah memberitahukan pada dirinya selaku kepala desa, namun saat mengajukan nama penerima dirinya sudah ditinggalkan.

"Saat pertama dibangun, saya selaku kepala desa pernah diberitaukan, tapi saat mengajukan nama calon penerima, saya tidak diberitahukan lagi. Sudah ada orang-orang tertentu yang menempati rumah transmigrasi pemerintah itu," ungkapnya.

 

Baca juga :

 

 


 


Karang Ampar Layak Jadi Destinasi Wisata Aceh Tengah

Ormas Islam Aceh Desak Hukum Cambuk Dihentikan

Kecewa Harga Anjlok, Petani Bener Meriah Biarkan Tomat Membusuk di Kebun

 

 

KOMENTAR