Dinas Perikanan Jambi Ganti Alat Tangkap Cantrang Dengan Uang Rp 300 Juta
Jambi, Inako
Larangan penggunaan alat tangkap cantrang ramai diprotes para nelayan. Hal itu terjadi karena nelayan telah mengeluarkan dana ratusan juta rupiah untuk membeli alat tangkap tersebut.
Terkait larangan itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi menyiapkan anggaran sebesar Rp 300 juta untuk mengganti alat tangkap cantrang yang digunakan nelayan di dua kabupaten di provinsi itu.
"Anggaran sebesar itu untuk alat tangkap jaring ramah lingkungan dengan kualitas milenium yang bisa lebih awet dibandingkan dengan jaring biasa," kata Kepala Bidang Perikanan dan Tangkap DKP Provinsi Jambi, Dodi di Jambi, Rabu (21/2/2018).
Namun, katanya, anggaran Rp 300 juta itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan penggantian cantrang yang ada karena jumlah cantrang nelayan di dua kabupaten, yakni Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur berjumlah 500 unit.
"Satu jaring itu harganya bisa puluhan juta. Jadi kalau Rp 300 juta belum apa-apa, paling hanya dapat 40-42 pic jaring," katanya.
Dodi menjelaskan, sesuai hasil pertemuan DKP bersama para nelayan beberapa waktu lalu, minimal alat tangkap jenis jaring itu jumlahnya sekitar 1.000 unit, sementara kemampuan APBD hanya 42 unit per tahun.
Hingga saat ini, lanjutnya, dari 500 cantrang yang ada, sekitar 20 persen dari jumlah itu sudah tidak digunakan lagi karena baru-baru ini nelayan di perairan Jambi mendapatkan bantuan jaring dari pemerintah pusat.
"Kita berharap secepatnya nelayan mengganti alat tangkap yang ramah lingkungan. Tapi kita tidak bisa menghentikan secara serentak kecuali langsung ada penggantinya," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data statistik DKP Provinsi Jambi, luas wilayah laut daerah itu mencapai 114.469 kilometer persegi dengan potensi produksi perikanan tangkap mencapai 114.036 ton per tahun.
Sedangkan untuk jumlah rumah tangga perikanan (RTP) laut di daerah itu mencapai 2.692 KK yang terdapat di dua kabupaten yakni Tanjungjabung Timur dan Tanjungjabung Barat yang merupakan wilayah pesisir timur Provinsi Jambi.
KOMENTAR