Dinas Rahasia AS Menembak Pria Bersenjata di Luar Gedung Putih, Trump Dievakuasi

Washington, Inako

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam sebuah konferensi pers, Senin (10/8) mengatakan, Agen Secret Service AS telah menembak seorang pria bersenjata di luar Gedung Putih.

“Ada penembakan di luar Gedung Putih dan tampaknya terkendali dengan sangat baik. Saya ingin berterima kasih kepada Secret Service karena telah melakukan pekerjaan mereka yang selalu cepat dan sangat efektif. Seseorang telah dibawa ke rumah sakit. Sepertinya orang itu ditembak Secret Service,” kata Presiden Trump, dikutip Inakoran.com dari timesnownews, Selasa.

Dinas Rahasia AS menginformasikan bahwa selama insiden tersebut kompleks Gedung Putih tidak pernah dilanggar atau ada orang yang dilindungi dalam bahaya.

Subjek laki-laki dan petugas Secret Service keduanya dikirim ke rumah sakit.

Presiden Trump mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang identitas atau motif orang yang ditembak, tetapi ketika ditanya apakah orang itu bersenjata, dia berkata: "Dari apa yang saya pahami, jawabannya adalah ya."

"Itu mungkin tidak ada hubungannya dengan saya," karena insiden itu terjadi "di luar" perimeter Gedung Putih.

Dia juga berkata, "Saya tidak percaya ada yang dilanggar, jaraknya relatif jauh."

Sebagian jalan di sekitar Gedung Putih telah diblokir dan sejumlah polisi dan kendaraan resmi lainnya berkumpul di sudut 17th Street dan Pennsylvania Avenue.

"Philipos Melaku, seorang pengunjuk rasa yang telah berkemah di depan Gedung Putih selama bertahun-tahun, mengatakan dia mendengar suara tembakan sekitar pukul 17:50," lapor kantor berita AFP.

Presiden Trump segera kembali ke podium Gedung Putih setelah insiden itu dan melanjutkan konferensi persnya. "Dunia selalu menjadi tempat yang berbahaya. Itu bukan sesuatu yang unik," katanya.

Dia juga memuji Secret Service sebagai "orang-orang hebat, yang terbaik dari yang terbaik." "Saya merasa sangat aman dengan Secret Service," katanya. "Banyak orang yang tampak hebat siap pergi jika perlu."