Dukungan Masyarakat Indonesia Timur Untuk Ganjar-Mahfud Terus Meningkat

Binsar

Tuesday, 05-12-2023 | 11:24 am

MDN
Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo berada di antara jemaat di gedung Sinode GMIT, Kupang, Jumat (1/12/2023) [ist]

 

Dukungan dari masyarakat di bagian timur Indonesia terhadap pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terus meningkat. Hal itu terlihat jelas saat Ganjar Pranowo melakukan kampanya di beberapa daerah di Papua, NTT, NTB, dan Palu (Sulteng) di pekan pertama masa kampanye yang dimulai sejak 28 November lalu.

Dukungan ini tidak terlepas dari program pasangan nomor urut tiga, yang memberi perhatian khusus pada sejumlah masalah yang menonjol di masyarakat bagian timur Indonesia saat ini.

Ada tiga masalah menonjol dialami rakyat bagian timur Indonesia saat ini. Ketiga masalah tersebut adalah kemiskinan, layanan kesehatan yang rendah dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah.

Di NTT misalnya, masalah yang paling menonjol adalah tingginya angka stunting. Data pemerintah pusat menyebut, angka stunting di NTT mencapai 35% atau tertinggi secara nasional.

Stunting disebabkan dua faktor yaitu gizi buruk karena kemiskinan, dan sulitnya masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan dasar.

Sementara itu, di Palu, Ganjar menerima keluhan dari generasi Z soal sulitnya mereka mendapatkan pekerjaan, meski di daerah itu terdapat beberapa perusahaan tambang raksasa. 

 

 

Merespon keluhan Gen Z di Palu, Ganjar berjanji akan mewujudkan pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia guna mewujudkan SDM unggul, yang mampu menjawab kebutuhan pasar. Menurut Ganjar, satu-satunya cara menciptakan SDM unggul adalah melalui pendidikan.  

"Satu-satunya cara adalah melalui pendidikan, nggak ada yang lain. Maka pendidikan ke depan harus merata sampai ke pelosok-pelosok desa," kata Ganjar merespon keluhan dua pemuda generasi Z, di Palu, Sulteng, Senin 4 Desember 2023.

Sementara itu, terkait persoalan kemiskinan di NTT, Ganjar-Mahfud berjanji akan memprioritaskan pembangunan waduk dan embung di banyak daerah di provinsi itu. Waduk ini akan berfungsi sebagai penyedia air bersih dan sumber irigasi pertanian.

Ganjar-Mahfud yakin, jika irigasi lancar, maka pertanian akan baik dan produksi pangan akan meningkat, yang pada gilirannya, akan berdampak pada terjaminnya gizi anak-anak, sehingga meminimalisasi terjadinya stunting.

Selain itu, untuk memudahkan akses layanan kesehatan, pasangan Ganjar-Mahfud telah merancang satu program unggulan yakni 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes.

"Stunting itu, soal akses kesehatan yang mestinya dibikin satu puskesmas di satu desa atau pustu (puskesmas pembantu) yang dilengkapi satu nakes dan dokter, itu mesti kita wujudkan. Sehingga mereka dapat menangani pola ibu mengandung sampai pada melahirkan seribu hari pertama," ujar Ganjar di gedung Sinode GMIT, Kupang, Jumat (1/12/2023).

 

 

Pasangan ini menyadari, Indonesia belum akan menjadi negara maju, jika rakyat bagian timur belum bangkit dan sejahtera.  Ketertinggalan rakyat di bagian timur Indonesia, disaksikan sendiri oleh Capres Ganjar saat berkeliling dari Merauke, Kupang, Ende, Rote, Bima dan Palu, Sulteng, selama pekan pertama masa kampanye.

Karena itu, Ganjar memilih mengawali kampanye dari bagian timur Indonesia. Pilihan itu, selain untuk menunjukkan bukti kecintaan Ganjar dan Mahfud pada rakyat bagian timur Indonesia, juga untuk menegaskan skala prioritas pembangunan di Indonesia ke depan, jika keduanya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024.

KOMENTAR