Duterte mengatakan orang Filipina dapat menggunakan vaksin Pfizer COVID-19, tetapi mendukung kesepakatan Sinovac

Hila Bame

Tuesday, 19-01-2021 | 05:11 am

MDN
Orang-orang yang memakai masker wajah sebagai perlindungan terhadap penyakit coronavirus (COVID-19) berbelanja di sebuah pasar, di Manila, Filipina, pada 16 Januari 2021. (Foto: REUTERS / Lisa Marie David)

 

MANILA, INAKORAN

 

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada hari Senin (18 Januari) bahwa dia tidak akan menghentikan warga Filipina untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer dan BioNTech, meskipun laporan di Norwegia tentang kematian di antara orang tua yang lemah setelah disuntik, dilansir dari Reuters Selasa (19/1/21)

baca:  

Biden, Harris beristirahat dari persiapan perdana untuk menandai hari MLK

"Hampir semua orang yang saya kenal berjuang keras untuk membeli (vaksin) Pfizer ini. Bagi saya, menurut saya ini bagus," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi larut malam. "Jika Anda ingin mengikuti pengalaman Norwegia, silakan.

Tidak ada yang akan menghentikan Anda." Norwegia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak mengubah kebijakannya tentang penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech menyusul laporan kematian di antara penerima yang sangat lemah setelah inokulasi diberikan.

Dalam pidatonya, Duterte juga menegaskan pembelaannya atas kesepakatan pasokan pemerintah yang melibatkan CoronaVac, vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina (FDA) telah mengesahkan penggunaan darurat vaksin Pfizer, yang pertama kali disetujui di negara Asia Tenggara, yang memiliki jumlah kasus virus korona tertinggi di Asia. Pemerintah menargetkan untuk memulai imunisasi bulan depan, berharap dapat menyuntik 70 juta orang, atau dua pertiga dari populasinya, tahun ini.

 

KOMENTAR