Fadel: Kampanye Negatif Sawit Uni Eropa Dipicu Publikasi LSM Indonesia
J
akarta, Inako
Pelarangan impor sawit dari Indonesia dengan berbagai alasan seperti mempekerjakan anak di bawah usia di perkebunan sawit jelas merugikan Indonesia. Pada saat yang sama langkah Uni Eropa itu menguntungkan negara penghasil sawit lainnya termasuk Malaysia dan Vietnam.
Nurhayati mengakui lobi Malaysia dan sejumlah negara lainnya lebih kuat di Uni Eropa dibandingkan Indonesia. Pasalnya negara itu berada dalam naungan negara persemakmuran Inggris.
[caption id="attachment_25791" align="alignleft" width="213"] Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf [ist.][/caption]Demikian disampaikan oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Nurhayati Assegaf dalam acara konferensi pers bertema “Hasil Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral DPR-Uni Eropa” di Gedung DPR, Senin (23/4/2018). Kerasnya kampanye negatif atas produk sawit Indonesia tidak terlepas dari permainan politik dagang tamabah Nurhayati sesusai memimpin delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR.
Saat bersamaan Nurhayati mengatakan Uni Eropa tidak konsisten dalam mendukung negara yang telah mengembangkan demokrasi. Seharusnya, Uni Eropa lebih berpihak kepada Indonesia yang telah membangun demokrasi dengan baik dibandingkan negar-negara Asean lainnya.
“Saya katakan pada mereka, Anda lebih memihak kepada negara yang tidak demokratis ketimbang kami Indonesia yang telah mengembangkan demokrasi,” ujarnya. Nurhayati menilai resolusi Uni Eropa atas produk sawit Indonesia merupakan tindakan yang sangat diskriminatif dan tidak menghargai demokrasi.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Agro Industri (MAI) yang juga anggota BKASP, Fadel Mohammad mengatakan kampanye negatif Uni Eropa atas produk sawit asal Indonesia ternyata disebabkan oleh publikasi negatif yang dibuat oleh lembaga swadaya masyarakat Indonesia sendiri.
Baca juga :
Rintangan CPO, Luhut: RI Tidak Mengemis ke Uni Eropa
Indonesia Siap Balas Perang Dagang dengan Uni Eropa
Uni Eropa Jajaki Kerja Sama Dengan Pemkab Jayawijaya
Jokowi Kirim Surat Protes ke Uni Eropa Terkait Penolakan Sawit Indonesia
Pelarangan impor sawit dari Indonesia dengan berbagai alasan seperti mempekerjakan anak di bawah usia di perkebunan sawit jelas merugikan Indonesia. Pada saat yang sama langkah Uni Eropa itu menguntungkan negara penghasil sawit lainnya termasuk Malaysia dan Vietnam.
Nurhayati mengakui lobi Malaysia dan sejumlah negara lainnya lebih kuat di Uni Eropa dibandingkan Indonesia. Pasalnya negara itu berada dalam naungan negara persemakmuran Inggris.
[caption id="attachment_25791" align="alignleft" width="213"] Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf [ist.][/caption]Demikian disampaikan oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Nurhayati Assegaf dalam acara konferensi pers bertema “Hasil Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral DPR-Uni Eropa” di Gedung DPR, Senin (23/4/2018). Kerasnya kampanye negatif atas produk sawit Indonesia tidak terlepas dari permainan politik dagang tamabah Nurhayati sesusai memimpin delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR.
Saat bersamaan Nurhayati mengatakan Uni Eropa tidak konsisten dalam mendukung negara yang telah mengembangkan demokrasi. Seharusnya, Uni Eropa lebih berpihak kepada Indonesia yang telah membangun demokrasi dengan baik dibandingkan negar-negara Asean lainnya.
“Saya katakan pada mereka, Anda lebih memihak kepada negara yang tidak demokratis ketimbang kami Indonesia yang telah mengembangkan demokrasi,” ujarnya. Nurhayati menilai resolusi Uni Eropa atas produk sawit Indonesia merupakan tindakan yang sangat diskriminatif dan tidak menghargai demokrasi.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Agro Industri (MAI) yang juga anggota BKASP, Fadel Mohammad mengatakan kampanye negatif Uni Eropa atas produk sawit asal Indonesia ternyata disebabkan oleh publikasi negatif yang dibuat oleh lembaga swadaya masyarakat Indonesia sendiri.
Baca juga :
Rintangan CPO, Luhut: RI Tidak Mengemis ke Uni Eropa
Indonesia Siap Balas Perang Dagang dengan Uni Eropa
Uni Eropa Jajaki Kerja Sama Dengan Pemkab Jayawijaya
Jokowi Kirim Surat Protes ke Uni Eropa Terkait Penolakan Sawit Indonesia
TAG#Uni Eropa, #Dpr-ri
182217552
KOMENTAR