Fakta Dokter yang memperingatkan Boris Johnson tentang kekurangan APD Meninggal karena coronavirus

Hila Bame

Saturday, 11-04-2020 | 18:56 pm

MDN
DR. Abdul Mabud Chowdhury, 53, bersama istri, seorang ahli urologi di Rumah Sakit Homerton London, meninggal karena penyakit pada hari Rabu setelah menghabiskan 15 hari di Rumah Sakit Queen di Romford, menurut Sky News.

 

Jakarta, Inako

 

Dokter yang memperingatkan Boris Johnson tentang kekurangan pasokan Alat Pelindung Diri (APD) meninggal karena coronavirus

Seorang dokter telah meninggal karena virus korona tiga minggu setelah memperingatkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahwa pekerja medis di garis depan pandemi membutuhkan lebih banyak alat pelindung diri, menurut sebuah laporan.

 Abdul Mabud Chowdhury, 53, seorang ahli urologi di Rumah Sakit Homerton London, meninggal karena penyakit pada hari Rabu setelah menghabiskan 15 hari di Rumah Sakit Queen di Romford, menurut Sky News.

 

 BACA JUGA: Virus corona menewaskan 2.000 di AS pada hari Jumat - catatan pandemi

BACA JUGA: Apple dan Google bekerja sama untuk membuat perangkat lunak pelacak coronavirus

 

Pada 18 Maret, ia menulis pesan mendesak kepada Johnson di Facebook dalam permohonan untuk APD untuk “setiap dan semua” petugas kesehatan di Inggris.

 "Ingat kita mungkin adalah dokter / perawat / HCA / pekerja kesehatan sekutu yang berhubungan langsung dengan pasien, tetapi kita juga manusia yang mencoba hidup di dunia yang bebas penyakit dengan keluarga dan teman-teman kita," tulis Chowdhury.

 “Orang-orang menghargai kami dan memberi hormat kepada kami atas pekerjaan kami yang bermanfaat yang sangat inspiratif, tetapi saya ingin mengatakan bahwa kami harus melindungi diri kami dan keluarga kami dalam bencana global ini,” tambahnya.

 Johnson, 55, yang belakangan juga dinyatakan positif mengidap penyakit itu, tetap dirawat intensif Kamis di Rumah Sakit St Thomas London sementara pemerintah dijalankan oleh Menteri Luar Negeri Dominic Raab.

 Asosiasi Dokter Muslim memberikan penghormatan kepada dokter kelahiran Bangladesh, yang tidak memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

 "Kami sangat sedih dengan kematian Dr. Abdul Mabud Chowdhury, Konsultan Ahli Urologi di Rumah Sakit Homerton, setelah berjuang untuk hidupnya dari COVID-19," kata kelompok itu. “Dia meninggalkan istri dan dua anaknya. Pikiran dan doa kita bersama mereka. "

Berita dilansir Inakoran.com dari NYP Sabtu (11/4/2020)

 

 

KOMENTAR