Ganjar Khawatir Penambahan Lembaga Kementerian Berpontensi Melanggar Undang-Undang

Timoteus Duang

Thursday, 09-05-2024 | 11:15 am

MDN
Ganjar Pranowo mengkhawatirkan penambahan jumlah kementerian kabinet dalam pemerintahan mendatang berpotensi melanggar Undang-Undang. Ganjar menganjurkan agar Undang-Undangnya diubah terlebih dahulu. FOTO: Instagram Ganjar Pranowo

JAKARTA, INAKORAN.com - Ganjar Pranowo, mantan calon presiden 2024, mengkhawatirkan penambahan jumlah lembaga kementerian dalam pemerintahan mendatang berpotensi melanggar Undang-Undang.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 mengatur kementerian dalam sebuah kabinet hanya berjumlah 34.

 

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasangan pemenang Pilpres 2024 disebut-sebut bakal menambah jumlah tersebut menjadi 40 kementerian.

Baca juga: Prabowo Berencana Tambah Kementerian Jadi 40, Berapa Jumlah Kementerian dari Era Gus Dur Hingga Jokowi?

"Kalau tidak salah, saya lupa persis, pasalnya itu kan sudah ditentukan jumlahnya, sehingga kita tidak bisa mengubah, kecuali peraturannya diubah,” ujar Ganjar di Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).

“Kalau orang mengikuti itu, maka, atau membuat sendiri aturan, maka melanggar Undang-undang, enggak boleh."

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengamini, wacana penambahan itu merupakan langkah Prabowo-Gibran untuk mengakomodasi berbagai kepentingan.

Baca juga: Mahfud Kritik Pedas Wacana Penambahan Menteri: Menteri Bertambah, Kolusinya Makin Luas, Rusak Nih Negara

"Wong sudah ada UU-nya kok, mau apa lagi? Tapi saya paham karena saya politisi, saya sangat paham. Pasti, politik akomodasi pasti dilakukan."

Ganjar mengingatkan, perubahan jumlah kementerian kabinet harus mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu dengan mengubah Undang-Undang terlebih dahulu.

Langkah prosedural ini penting agar pemerintahan berjalan sesuai aturan. "Tugas eksekutif pemerintah setelah disumpah, menjalankan peraturan perundang-undangan," tegasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Enggan Komentari Isu Prabowo Tambah Lembaga Kementerian Jadi 40

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, sebagai sebuah negara besar, dengan tantangan dan target yang juga besar, Indonesia membutuhkan lebih banyak kementerian.

"Dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus, negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target target kita besar," kata Habiburokhman ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

"Wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar."

Baca juga: Tim Pemenangan Dibubarkan, Petinggi TPN Ganjar-Mahfud Sebut sudah Kerja All Out

 

KOMENTAR