Garuda Tuding Pemegang Saham Sriwijaya Lakukan Intervensi Dalam Penentuan Direksi

Sifi Masdi

Monday, 11-11-2019 | 14:22 pm

MDN
Sriwijaya Air [ist]

Jakarta, Inako

Hubungan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air saat ini kembali memanas. Hal ini terjadi setelah Garuda Indonesia Group menghentikan dukungan terhadap operasional Sriwijaya Air.

Keputusan ini terjadi setelah Garuda menilai pemegang saham Sriwijaya mengintervensi pemilihan direksi untuk mengelola Sriwijaya Air. Sejak intervensi itu, Garuda tak lagi memberi dukungan kepada Sriwijaya Air, termasuk perawatan pesawat.

Gambaran hubungan Garuda dan Sriwijya Air secara gamblang diungkapkan oleh mantan Dirut Sriwijaya Air hasil Kerja Sama Manajemen (KSM) Joseph Saul. Ia mengatakan bahwa setelah meneken perjanjian kerja sama antara Garuda dan Sriwijaya Air, Garuda Indonesia Group memegang kendali 100 persen operasional Sriwijaya Air. Hal itu dilakukan dalam rangka untuk memperbaiki performa operasional dan keuangan yang saat itu memburuk.

"Posisi direktur utama, direktur operasional, direktur keuangan diisi dari Garuda Indonesia Group sesuai dengan perjanjian. Namun dalam perjalanannya, pihak pemegang saham Sriwijaya Air meminta agar komposisi direksi 50:50. Ini yang tidak disetujui oleh Garuda Indonesia Group," jelas Saul kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Selain itu, kata Joseph, pada masa transisi 1 bulan setelah rujuk, pihak pemegang saham Sriwijaya Air juga membatasi gerak para direksi. Akibatnya, keputusan strategis untuk mendukung operasional maskapai tidak bisa dilakukan. Yang terjadi kemudian adalah perombakan direksi Sriwijaya Air atas permintaan pemegang sahamnya.

 

 

KOMENTAR