Gilang Sanjaya Keluar sebagai salah satu Pemenang Lomba Masker & Budaya Indonesia yang terus bertumbuh

Hila Bame

Saturday, 16-05-2020 | 12:14 pm

MDN
foto Instagram

 

Jakarta, Inako

 

Topeng atau masker merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) dalam memerangi viralnya patogen corona di dunia, tak terkecuali manusia Indonesia bahkan  jadi manglingi. 
Dalam masa-masa gentingnya penyebaran penyakit tersebut masyarakat Indonesia justru kekurangan pasokan topeng. Dengan demikian peralihan kebutuhan topeng mulai dari  model dan corak serta bahan topeng penting diaksi. 

Bahan topeng menjadi penentu menang kalah dari perang melawan algojo corona. Selama ini yang dikenakan masyarakat awam  justru tameng diri para pahlawan kesehatan mulai dari perawat  hingga dokter  di ruang perawatan.

Belakangan otoritas kesehatan mulai mengeluhkan kekurangan pasokan APD dan masyarakat biasa dihimbau untuk memakai masker kain yang bisa dipakai berulang dan perlu mencuci sehabis digunakan.

Merubah kebiasaan nyatanya bukanlah perkara gampang semudah memakai topeng, dibuka kenakan dan go...

Kampanye memakai topeng kain pun mulai marak dan, Kementerian Pariwisata harus menyelenggarakan lomba iklan layanan masyarakat agar manusia Indonesia benar-benar mengerti tentang masa depan topeng yang stoknya menipis ditengah pembantaian corona yang sistemik. 

Gilang Sanjaya seniman asal Yogyakarta yang ikut perlombaan mengirim video memakai aplikasi Tiktok. Peserta lomba ratusan manusia dari Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI). Menuurt laman Kemenpariwisata pemenang ditentukan oleh Viewer yang memeloti video yang dipanggungkan.

Pada laman tersebut tertera Gilang. danang sebagai salah satu pemenang dari 10 besar  peserta lomba via akun tiktok. Gilang Sanjaya merupakan peserta tunggal  mewakili Kabupaten Sleman, DIY. 

Gilang Sanjaya & Budaya Indonesia

" Karena saya ada, maka Indonesia Ada" tegas Soekarno suatu ketika kepada para pemuda ditengah peperangan melawan penjajah pada dekade yang telah berpulang. Budaya adalah darah bangsa Indonesia, terbayang kematian mendadak jika darah berhenti mengalir.

" Karena itu lanjut Soekarno, jangan pernah tinggalkan budayamu, bangsa yang besar di dunia tidak lahir dari pemuja budaya asing, mereka digdaya dalam segala wacana, budayalah yang menjadi fondasi. Sekali lagi bukan pemuja budaya asing membuat mereka hebat.

Publik mengenal Gilang sebagai penari Jawa dan penyanyi dalam bahasa Jawa layaknya mendiang Didi Kempot. Pelestarian budaya via tarian pada dimensi tertentu merupakan pahlawan seni dari perang melawan penjajah budaya, di muka bumi.

Gilang juga  sering membawakan lagu-lagu berbahasa Jawa dalam berbagai acara untuk kebutuhan privat maupun lembaga pemerintahan. 

Simak video Gilang yang diambil dari instagramnya:

 

 

 

Tadi tgl 4-10 mei... Yg mengadakan kemenparekraf

 

 

KOMENTAR