Grup Salim Akuisisi 35% Saham Tol Trans Jawa dari Jasa Marga

Sifi Masdi

Tuesday, 02-07-2024 | 11:23 am

MDN
Ruas Tol Trans Jawa [ist]

 

 


 

Jakarta, Inakoran

Pada tanggal 28 Juni 2024, entitas Grup Salim PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) dan GIC Singapura secara resmi mengakuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang sebelumnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).

 

Nixon Sitorus, Corporate Secretary dan Chief Administration Officer Jasa Marga, mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat dengan MPTIS, Warrington Investment Pte. Ltd, dan PT Marga Utama Nusantara (MUN).

 

Warrington Investment Pte. Ltd, yang merupakan anak perusahaan GIC Ventures, berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Singapura dan memiliki serta mengelola aset-aset Negeri Singa.

 

Dalam kesepakatan ini, perseroan berencana untuk menjual 6.200.042.303 lembar saham miliknya di PT JTT kepada calon mitra strategis melalui Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (PPJB). Penyelesaian penjualan saham Jasa Marga di PT JTT akan dilakukan setelah pemenuhan seluruh syarat dan kondisi dalam PPJB saham yang dimaksud.

 


 

BACA JUGA: 

Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: 2 Juli 2024 

Anomali Harga Saham GOTO: Ada Investor Beli di Harga Rp 431

Rekomendasi Saham Pilihan Awal Juli 2024

Perlihatkan Perilaku Tidak Pantas, Bellingham Diselidiki UEFA

 


 

Selain itu, sebagai bagian dari transaksi ini, PT JTT dan MPTIS juga menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat (PPSB). Nantinya, JTT akan menerbitkan 1,2 miliar saham portepel kepada MPTIS.

 

 

 

 

Setelah proses akuisisi selesai, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) akan memiliki saham Jasamarga Transjawa Tol atau JTT sebesar 65%, sementara calon mitra strategis akan memiliki 35%. Perseroan tetap akan menjadi pengendali tunggal dari PT JTT.

 

Perlu dicatat bahwa laporan keuangan PT JTT tetap dikonsolidasikan dengan laporan keuangan perseroan, dan transaksi ini tidak akan berdampak pada kegiatan operasional Jasa Marga.

 

 

KOMENTAR