Gubernur Bali: Kita Hanya Punya Modal Manusia Bali Yang Gigih, Jujur Dan Pandai Membawa Diri

Binsar

Friday, 24-08-2018 | 07:38 am

MDN
Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri dan melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasraman Satyam Eva Jayate di Jl. Trengguli, Denpasar, Senin (20/8/2018) [ist]

Denpasar, Inako –

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, sektor pariwisata sangat rentan terhadap berbagai gangguan, baik gangguan alam maupun manusia. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat setempat supaya tidak menggantungkan seluruh perekonomian mereka pada sektor ini, tetapi juga mulai memikirkan alternatif lain.

"Saya sering mengatakan kita tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, yang kita punya hanya manusia Bali yang terkenal gigih, jujur, pandai membawa diri," kata Pastika saat memberikan sambutan pada Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasraman Satyam Eva Jayate di Jalan Trengguli, Denpasar, Senin.

Menurut dia, kalau bertumpu pada sektor pariwisata, maka sangat rentan dengan gangguan alam maupun gangguan manusia yang bisa berdampak luar biasa terhadap sektor pariwisata.

Itu sebabnya, Pastika mengajak untuk menyiapkan diri agar menjadi manusia yang tidak bergantung pada satu sektor saja. 

"Kalau semua manusia di Bali berkualitas, kita tidak perlu takut dengan apapun," ucapnya pada acara yang diprakarsai Forum Alumni Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (FA KMHDI) itu.

Pastika mengingatkan kembali bahwa Bali tidak memiliki modal sumber daya alam yang kaya seperti daerah lain. Namun, jika melihat Singapura dan Swiss juga tidak memiliki sumber daya alam, tetapi bisa maju karena memiliki sumber daya manusia yang  baik.

Oleh karenanya dengan membangun "pasraman" atau tempat pendidikan Hindu, dinilainya sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita dan program prioritas Pemerintah Provinsi Bali.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Alumni KMHDI Ketut Udi Prayudi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali yang memperkenankan FA KMHDI mempergunakan 13,9 are lahan milik Pemprov Bali untuk kepentingan generasi muda Hindu di Nusantara. 

"Harapan kami, pasraman ini tidak hanya digunakan umat Hindu etnis Bali tapi juga mahasiswa Hindu asli Jawa, Dayak, Kaharingan, Toraja atau Ambon yang menuntut ilmu di Bali," kata Udi.

Menurut Udi, selain pasraman di lokasi tersebut akan dibangun tempat suci, lapangan bulutangkis yang bisa digunakan warga sekitar dan wantilan serbaguna berlantai tiga yang akan digunakan untuk tempat pelatihan, perpustakaan dan inkubator bisnis.

Dalam acara ini, Udi juga mengundang organisasi mahasiswa lain sebagai bagian dari semangat kebhinekaan. Tampak hadir Wakil Walikota Denpasar AA Jayanegara, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Kepala Dinas PU Provinsi Bali dan tokoh alumni KMHDI.

 

KOMENTAR